Mohon tunggu...
Farah Fadhilah
Farah Fadhilah Mohon Tunggu... Freelancer - undergraduate biology student

an omnomnomnivore.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Hewan Berbisnis?

9 Mei 2019   23:30 Diperbarui: 10 Mei 2019   00:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perilaku ekonomi seperti timbal balik (reciprocity), pembagian imbalan, dan kerja sama tidak hanya terjadi di manusia, namun juga di hewan. Hal tersebut mungkin berevolusi pada hewan untuk alasan yang sama dengan diri kita (manusia), yaitu untuk membantu individu mendapatkan keuntungan satu sama lain tanpa merusak kepentingan bersama. Manusia dan hewan sesekali membantu satu sama lain tanpa adanya keuntungan untuk si penolong, namun bagaimana perilaku seperti ini dapat terjadi?

Jika bantuan diberikan kepada anggota keluarga, maka pertanyaan sebelumnya dapat dengan mudah dijawab, "Blood is thicker than water". Para biologist mengenali keuntungan genetik dari bantuan tersebut: jika saudara Anda selamat, kemungkinan gen Anda menuju generasi berikutnya akan meningkat. Tetapi, kerja sama di antara individu yang tidak terkait tidak akan menunjukkan keuntungan genetik secara langsung.

Melakukan pengorbanan untuk individu lain akan terbayar jika kemudian ada balas budi. Reciprocity pada primata contohnya bermuara pada "I'll scratch your back, if you scratch mine". Contoh lainnya adalah pada simpanse. Di alam liar, simpanse akan berburu secara berkelompok untuk mendapatkan colobus monkeys. Satu pemburu biasanya menangkap mangsanya kemudian ia merobek dan membaginya.

Namun, tidak semua simpanse mendapat bagian, bahkan simpanse jantan dengan hierarki tertinggi, jika ia tidak mengambil peran dalam perburuan, simpanse tersebut akan meminta dengan sia-sia. Kejadian tersebut menunjukkan mekanisme reciprocity.

Eksperimen pernah dilakukan ke dua ekor capuchin monkeys yang berada pada kandang yang dipisahkan oleh jala. Eksperimen tersebut adalah Tray-pulling experiment dimana terdapat mangkuk berisi makanan yang diletakkan di atas tray yang letaknya ada di depan kandang, mengharuskan si capuchin monkeys untuk menarik tray tersebut menggunakan gagang untuk menariknya.

Mangkuk untuk capuchin "laborer" (kiri) tidak berisi makanan, sementara mangkuk sebelah kanan milik si "winner" terisi makanan. Tray menjadi cukup berat untuk dapat ditarik oleh satu individu, oleh karena itu si laborer akan membantu si winner dalam menarik tray, kemudian si winner akan membagi makanan nya kepada si laborer karena sudah membantunya untuk mendapatkan makanan. Hal ini menunjukkan perilaku kooperatif antara kedua individu.

Tray-pulling Experiment 
Tray-pulling Experiment 

Mekanisme reciprocity juga dapat dilihat pada babun. Seperti kebanyakan primata betina, babun betina sangat tertarik kepada bayi---bukan hanya bayi mereka, namun juga bayi milik babun lain. Mereka akan mencoba mengendus dan mencoba menyentuh bayi tersebut. Namun, ibu babun tersebut akan sangat protektif terhadap anaknya, dan tidak akan membiarkan siapapun untuk memegang bayi mereka.

Untuk dapat mendekat, babun betina tersebut akan melakukan grooming ke ibu bayi sambil mengintip dari balik pundak atau dari bawah lengan si ibu demi dapat melihat bayinya. Setelah perlakuan grooming selesai, ibu bayi mungkin memperbolehkan si babun untuk dapat melihat anaknya lebih dekat. Fenomena tersebut dapat pula dikatakan sebagai 'buys infant time'. Ibu dengan jumlah bayi yang sedikit akan mendapatkan 'harga' lebih tinggi (grooming lebih lama) daripada ibu yang memiliki banyak anak.

Buys infant time
Buys infant time

Berdasarkan beberapa contoh eksperimen dan fenomena reciprocity, dapat disimpulkan bahwa semua agen ekonomi, baik manusia ataupun hewan, perlu memahami masalah freeloader dan cara membagi hasil setelah usaha bersama. Pembagian hasil tersebut dilakukan dengan membagi lebih banyak kepada mereka yang membantu, dan akan bereaksi emosional kepada yang melanggar ekspektasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun