Mohon tunggu...
Farah Dina
Farah Dina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi

Pengamat kehidupan serta penggemar perdamaian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Sosial antara Penggemar dan Idola Kpop Selama Pandemi Covid-19

16 Juli 2021   21:01 Diperbarui: 16 Juli 2021   21:05 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter @fii_suga

Pendahuluan

Komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran pesan atau informasi yang dilakukan oleh manusia dengan manusia lainnya, kelompok, organisasi ataupun publik. Komunikasi dilakukan setiap manusia karena penting untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dapat menunjang kehidupan. Menurut Devito memaparkan jika pengertian dari komunikasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang bertujuan untuk mengirim dan menerima pesan yang dapat mengalami gangguan dalam konteks tertentu, memiliki pengaruh tersendiri, serta dapat memberikan umpan balik saat waktu yang memungkinkan.

Hovland, Jains, dan Kelley menyebutkan jika komunikasi merupakan suatu proses yang dilalui seseorang untuk menyampaikan stimulus (berbentuk kata-kata) yang ditujukan agar mampu membentuk perilaku komunikan atau khalayak. Penyampaian komunikasi sangat memiliki peran penting, karena ketika komunikasi dapat diterima dengan baik maka komunikan (orang yang menerima pesan) akan mampu untuk memberikan umpan balik kepada komunikator (orang yang menyampaikan pesan). Maka dari itu penting ketika penyampaian komunikasi dilakukan memerlukan suatu media yang cocok dengan konteks serta audiens agar penyampaian komunikasi dapat berjalan efektif. Hadirnya komunikasi memiliki efek samping seperti mendapatkan relasi, informasi, pengetahuan, atau hal menarik lainnya yang tidak hanya dilihat dari satu perspektif saja, tetapi bisa juga dari sudut pandang lainnya.

Lingkup komunikasi sendiri sangat luas, dimulai dari komunikasi interpersonal, komunikasi antar personal, komunikasi kelompok, komunikai organisasi, komunikasi publik, komunikasi internasional dan komunikasi budaya. Komunikasi tidak terbatas hanya dilakukan dengan sesama individu yang satu agama, ras, budaya, warga negara, komunikasi dapat dilakukan dengan siapa saja, tidak memandang latar belakang dari lawan bicara saat komunikasi dilakukan. Salah satu contoh nyata komunikasi yang terpengaruhi dari faktor globalisasi adalah saat ini kita mampu untuk melakukan komunikasi tidak hanya dengan teman, kerabat, keluarga yang satu daerah dengan kita, tetapi kita mampu untuk membangun komunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari jangkauan kita yang berbeda provinsi, negara, hingga benua. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang hadir dan mampu untuk membuat evolusi dalam kegiatan komunikasi. Globalisasi juga membawa pengaruh aspek politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan suatu negara yang dapat dinikmati oleh masyarakat global. Salah satu fenomena globalisasi yang sangat mencolok pada satu dekade terakhir perkembangan trend Korean Wave di seluruh negara, termasuk di Indonesia.  

Korean Wave atau dapat juga disebut sebagai Hallyu merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan fenomena budaya popular negara Korea Selatan yang mengalami penyebaran menggunakan media ke negara-negara lainnya. Istilah Hallyu sendiri dijelaskan pertama kali oleh seorang jurnalis berwarganegara Tiongkok pada tahun 1990 bernama Shim, n.d.) yang memaparkan bagaimana kepopuleran budaya pop Korea yang terjadi di negara tersebut. Korean Wave sendiri merupakan salah satu gerakan yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah dari negara Korea Selatan sebagai bentuk untuk menarik minat masyarakat global untuk menaruh perhatian dan juga mengunjungi negara Korea Selatan. Bentuk-bentuk dari Korean Wave sendiri dimulai dari industri musik, drama ataupun film, fashion, kecantikan, lifestyle, dan juga makanan.

Saat ini sangat terlihat jika hal-hal yang dipaparkan di atas sudah menjadi kebiasaan baru untuk masyarakat global menikmati Korean Wave dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi terdapat satu industri yang sangat menonjol dibandingkan industri lainnya dalam Korean Wave yaitu industri musik atau akrab disebut Kpop (Korean Pop). Pada industri ini tidak hanya menjual karya yang dilakukan para musisi Kpop, tetapi juga mengedepankan Idol dari industri Kpop sendiri. Sehingga dalam industri Kpop tidak sebatas merilis lagu, membuat video musik, mengadakan konser, tetapi juga mengedepankan bagaimana komunikasi yang dapat dibangun oleh Idol Kpop dengan para fansnya. Hal ini menjadi kajian menarik karena saat ini kita dapat dengan mudah menemukan fans-fans dari Kpop karena pasar dari industri Kpop ataupun Korean Wave sudah menargetkan Indonesia sebagai target utama dalam pasar industri tersebut.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J. Moloeong (2008) penelitian kualitatif merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata tulisan, perkataan dari individu, dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif akakn menampilkan kesimpulan data secara rinci, dan bertujuan untuk mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara jujur dan akurat. Pengumpulan data kajian berdasarkan dari studi literatur dan dokumen yang membahas fenomena yang relevan, yaitu mengenai komunikasi sosial, dan fenomena Korean Wave. Penelitian ini meliputi literatur yang bersumber dari jurnal, buku, dan internet. Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Pada teknik analisis deskriptif peneliti berusaha untuk menjelaskan pemecahan masalah yang terjadi menggunakan data berupa kata-kata yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

Hasil Pembahasan

Ketika mendengar kata komunikasi tentu saja manusia akan langsung memikirkan bagaimana caranya agar melakukan pertukaran pesan yang ditujukan kepada individu lainnya, kelompok, atau lingkup yang lebih besar. Komunikasi yang dibangun tidak hanya seputar informasi atau pesan-pesan dalam lingkup kehidupan sehari-hari saja, dapat juga berupa informasi yang terjadi dalam kehidupan di belahan dunia lainnya. Karena meliahat realita saat ini globalisasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari lagi, saat memberlangsungkan hidup kita saat ini selalu dibawah berada pengaruh dari globalisasi, entah dari teknologi yang digunakan, pengaruh ekonomi yang berdampak pada keberlangsungan negara, regulasi yang ditetapkan negara lain yang memengaruhi kegiatan atau kepentingan lainnya seperti dalam bidang pendidikan atau diplomasi, serta saat ini kebudayaan dari sebuah negara lainnya yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi sekelompok individu.

Bentuk komunikasi yang dapat ditemui dalam kehidupan adalah komunikasi sosial, pengertian dari komunikasi sosial adalah suatu proses interaksi yang dilakukan antarpersonal atau antar lembaga untuk menyampaikan pesan tertentu yang bertujuan dapat menciptakan suatu adaptasi sosial. Pada kajian ini akan membahas mengenai komunikasi sosial yang terjadi antara penggemar dengan idola Kpop di masa pandemi Covid-19. Hadirnya pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan besar dalam kehidupan semua manusia tanpa terkecuali. Manusia harus beradaptasi dengan beragam kebiasaan atau inovasi baru yang diterapkan selama masa pandemi, contoh yang dapat dirasakan oleh tiap manusia yaitu terjadinya perubahan gaya komunikasi dan interaksi yang dilakukan. Sebelum pandemi Covid-19 manusia dapat melakukan interaksi dengan bebas, tidak terbatas oleh jumlah orang yang melakukan interaksi, dan dapat berinteraksi secara langsung. Tetapi ketika hadirnya pandemi Covid-19 membuat terjadinya pergeseran pola komunikasi, manusia dituntut untuk melakukan komunikasi dan interaksi menggunakan layanan berbasis daring atau online demi keamanan bersama untuk dapat memutuskan penyebaran virus tersebut.

Hampir semua tempat usaha, perusahaan yang bergerak dalam industri apapun mengalami dampak yang kurang mengenakan dari pandemi Covid-19. Hal ini terjadi akibat pembatasan aktivitas yang ditentukan oleh regulasi tiap negara demi memutuskan penyebaran Covid-19. Salah satu industri yang merasakan dampak dari pandemi ini adalah industri entertainment, pada industri tersebut banyak perencanaan yang telah ditetapkan harus mengalami kegagalan atau perubahan akibat dari pandemi Covid-19. Industri entertainment terlebih setelah perkembangan globalisasi mampu untuk membuat target pasarnya sendiri, salah satunya adalah industri entertainment dari negara Korea Selatan. Pada industri Korean Wave mereka selalu menargetkan pasar tersendiri yang dianggap memiliki peluang yang besar ketika mereka melakukan kegiatan dan dapat dilakukan dalam skala rutin. Indonesia telah menjadi pasar yang sangat menjanjikan untuk Korean Wave karena banyak masyarakat Indonesia yang terdiri dari kaum remaja yang sangat tertarik dengan budaya Korea Selatan.

Melihat fenomena ini tidak sedikit promotor dari dalam negeri berusaha untuk menggaet banyak musisi dari Korea Selatan untuk melakukan konser di Indonesia, ditambah dari perlakuan fans dari musisi Kpop yang mau untuk mengeluarkan uang demi bertemu idola yang mereka idam-idamkan. Sebelum hadirnya pandemi, perusahaan promotor negara Indonesia selalu berlomba-lomba untuk membawa musisi-musisi yang dinilai sedang diminati oleh banyak generasi muda, pada tiap tahunnya di Indonesia dapat melaksanakan konser sebanyak lima hingga 10 kali dari beragam musisi yang berbeda. Tetapi setelah pandemi Covid-19 datang, perubahan dalam industri Kpop menjadi sangat terasa. Banyak fans internasional yang mengeluhkan akibat dari pandemi ini mereka memiliki keterbatasan dalam melakukan interaksi ataupun komunikasi sosial dengan idola favorit mereka.

Perusahaan agensi dari tiap musisi Korea Selatan pun akhirnya berlomba-lomba untuk membuat inovasi yang terbaik agar fans-fans dari Kpop Idol dapat melakukan interaksi dengan idola mereka. Sampai akhirnya pada saat ini industri Kpop memiliki sebuah fenomena komunikasi sosial yang baru, yaitu membuat platform bertukar pesan yang dapat dilakukan antara fans dengan Kpop idol, lalu melakukan konser online, serta membuat sebuah event videocall antara fans dengan idola mereka. Hal ini terjadi karena dari tiap perusahaan selalu memikirkan inovasi dan cara agar audiens dari target pasar mereka tidak meninggalkan industri tersebut.

Berikut adalah contoh dari kegiatan komunikasi sosial yang dibangun oleh perusahaan agensi Kpop Idol agar dapat melakukan interaksi dengan fansnya:

Foto di atas merupakan contoh interaksi yang dilakukan fans yang bertanya kepada salah satu anggota Boyband BTS, dan member tersebut dapat menjawab atau menanggapi pesan-pesan yang disampaikan oleh fansnya.

Sumber: Twitter @fii_suga
Sumber: Twitter @fii_suga

Foto di atas merupakan contoh dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agensi yang menaungi BTS, mereka membuat konser online di mana para fans harus membeli tiket dan dapat menampilkan wajah mereka saat acara konser  berlangsung.

Sumber: Twitter @ryujinslay
Sumber: Twitter @ryujinslay

Foto di atas merupakan contoh dari kegiatan video call yang dibuat oleh perusahaan agensi agar fans yang mengikuti event tertentu dapat melakukan video call secara langsung dengan idola mereka.

Kesimpulan

Komunikasi dalam kehidupan dapat dilakukan tanpa harus memikirkan hambatan-hambatan yang terjadi, terlebih saat ini teknologi komunikasi dan informasi telah berkembang secara pesat hingga mendukung untuk melakukan komunikasi secara bebas, fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan tiap individu. Komunikasi dapat dilangsungkan meskipun dalam keadaan hadirnya pandemi Covid-19 yang awalnya membawa perubahan yang cukup mengagetkan untuk beberapa individu ataupun kelompok. Tetapi saat ini banyak perusahaan yang berusaha untuk membuat inovasi atau meningkatkan layanan mereka demi menjaga loyalitas audiens target mereka. Hal ini juga dilakukan dalam industri Kpop yang membangun komunikasi sosial yang dapat dilakukan oleh fans dengan idola-idola favorit mereka, meskipun dalam kondisi pandemi saat ini.

Daftar Pustaka

Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group .

Hovland, Janis dan Kelley. 1953. Comunication and Persuasion.

Nurhadi, Z. F. (2017). Model komunikasi sosial remaja melalui media twitter. Jurnal Aspikom, 3(3), 539-549. 

Putri, N. W. E. (2019). Komunikasi Sosial Dalam Mensosialisasikan Penetapan Kebijakan Gubernur Bali Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Jurnal Nomosleca, 5(1). 

http://repository.unpas.ac.id/43743/2/BAB%20II.pdf (Diakses pada 16 Juli)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun