Mohon tunggu...
Farah Athaya
Farah Athaya Mohon Tunggu... Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-Hati Memilih Tumbler, Bahaya Mikroplastik Mengintaimu!

30 Agustus 2025   23:10 Diperbarui: 30 Agustus 2025   23:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Orang dewasa umumnya disarankan mengonsumsi air sebanyak ±2 liter/hari. Manfaat minum air adalah mencegah dehidrasi yang menyebabkan kepala pusing dan kelelahan. Selain itu, minum air dapat menjaga kelembaban kulit. Minum air juga mencegah gangguan ginjal. Minum air yang terlalu sedikit berisiko membentuk batu ginjal dan memperberat kerja ginjal. Masih banyak lagi manfaat meminum air yang cukup seperti menjaga konsentrasi otak, menjaga kesehatan sendi dan otot, mencegah sembelit, menjaga tekanan darah, membantu kinerja jantung, dsb. [1]  

Aktivitas manusia sangat sibuk. Ada yang bersekolah dan ada yang bekerja. Kedua aktivitas biasanya berdurasi panjang. Membawa botol minum menjadi sebuah kewajiban. Dengan membawa botol minum, lebih hemat dan lebih ramah lingkungan. Di banyak institusi sudah banyak yang menyediakan sarana isi ulang air minum. Botol minum juga memiliki kelebihan tidak mudah pecah dan tumpah dibandingkan dengan gelas.

Pada masa kini, tersedia berbagai botol minum dengan berbagai model dan bahan. Bahan plastik di antaranya adalah PET/PETE (kode 1), HDPE (kode 2), PVC (kode 3), LDPE (kode 4), PP (kode 5), PS (kode 6), lainnya (kode 7) [2]. Bahan plastik pada botol minum biasanya bisa dilihat di bagian bawah botol minum. Bahan tumbler yang aman digunakan berkali-kali adalah stainless steel, kaca, tritan, dan PP. Bahan stainless steel dan kaca tidak melepas mikroplastik sama sekali, tetapi bahan stainless steel lebih berat dan terkadang ada aftertaste logam. Sementara itu, bahan kaca lebih berat lagi dan mudah pecah.

Tumbler plastik menjadi solusi. Akan tetapi, tumbler plastik bisa melepaskan mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, umumnya kurang dari 5 mm. Pendapat lain mengatakan mikroplastik berukuran kurang dari 1 mm. Mikroplastik pada tumbler terkikis jika tumbler diisi air panas atau terkena gesekan. Gesekan tersebut contohnya adalah mengocok minuman, membuka dan menutup tumbler, atau mencuci tumbler dengan sikat keras. Tumbler yang sudah tergores atau permukaannya menjadi kasar lebih mudah melepaskan partikel mikroplastik.

Untuk itu, tumbler plastik yang aman adalah tumbler berbahan PP (kode 5) atau tritan. Tritan termasuk dalam plastik lainnya (kode 7). Tumbler yang berbahan tritan biasanya di-branding dengan tulisan tritan. Sebagian tumbler berbahan lainnya (kode 7) tidak tertulis informasi berbahan apa. Hindari bahan tumbler PET (kode 1) karena bahan ini hanya untuk sekali pakai, biasanya ada di botol air mineral sekali pakai. Botol air mineral sekali pakai tidak disarankan diisi ulang karena permukaan plastik botol yang sudah tergores berisiko melarutkan mikroplastik yang banyak. Tumbler berbahan HDPE (kode 2) juga direkomendasikan hanya sekali pemakaian [3]. Tumbler plastik yang aman juga adalah tumbler yang tertulis BPA free. Tumbler yang tidak BPA free artinya BPA dapat larut ke minuman jika tumbler dipanaskan atau hanya tergores. BPA berdampak mengganggu hormon endokrin [3], hormon pengatur utama tubuh. Tumbler berbahan PP (kode 5) dan tritan sudah pasti BPA free, sedangkan tumbler bahan lainnya (kode 7) yang bukan bahan tritan perlu dicek apakah ada label BPA free. Bahan kode 7 yang tidak aman contohnya adalah polikarbonat (PC).

Sekali lagi, kesimpulannya adalah, alangkah bijaknya untuk melihat kode plastik di bawah tumbler sebelum membelinya. Larutnya mikroplastik memang tidak terlihat. Sesuatu yang tidak terlihat, belum tentu tidak ada.

Referensi :

[1] Alodokter. (2023). Jangan Remehkan Manfaat Air Putih. Diakses dari: https://www.alodokter.com/jangan-remehkan-manfaat-air-putih

[2] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. (2021). Arti Kode/Simbol pada Kemasan Plastik. Diakses dari: https://dlh.slemankab.go.id/arti-kodesimbol-pada-kemasan-plastik/

[3] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2022). Bisfenol A dalam Kemasan Pangan. Diakses dari: https://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/articles/view?slug=bisfenol-a-dalam-kemasan-pangan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun