Mohon tunggu...
Farah Syadza Salsabila
Farah Syadza Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bandung

La yukallifullahu nafsan illa wus'aha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Secercah Sinar di Masa Pandemi Covid-19

29 Desember 2020   14:13 Diperbarui: 29 Desember 2020   14:20 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Batujajar, 28 Desember 2020)

Dewasa ini, Covid-19 semakin meluas ke seluruh penjuru negeri, dengan gagahnya wabah ini enggan musnah dari muka bumi. Wabah Corona ini disebabkan oleh virus yang sering kita sebut virus corona, memang sangat sulit dimusnahkan karena virus tidak bisa mati , virus hanya bisa dikristalkan meski sudah diberi vaksin.

Awalnya memang virus ini ditularkan dari hewan ke manusia namun saat ini virus ditularkan dari manusia ke manusianya sendiri bahkan bisa manusia yang menularkan ke hewan. Meskipun sifat virus yang tidak bisa sepenuhnya hilang namun tetap saja harapan untuk sembuh dan kebal dari virus corona ini masih menjadi usaha utama di seluruh penjuru dunia.

Meskipun gejala orang yang terdampak virus ini tidak terlalu menyeramkan, tidak disangka bahwa virus ini bida menyebabkan seseorang meninggal dunia karena virus ini melemahkan system imun dan berakibat fatal apabila terjangkit oleh penderita yang sudah punya bawaan penyakit berat.

Memang, semengerikan apapun suatu penyakit tetap kita tidak boleh putus asa karena Allah pasti memberikan hikmah dibalik wabah yang menjdi musibah besar di tahun ini khususnya. Wabah ini pertama kali tersebar di Wuhan, China dan mulai menyebar di Indonesia pada tahun 2020.

Sejak awal Maret tahun 2020 , Pemerintah Indonesia melakukan pencegahan dengan cara PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di setiap daerah terkhusus zona wilayah merah dan kota-kota besar yang ada di Indonesia , sekolah pun dialihkan ke rumah masing-masing dan sector-sektor ekonomi pun di liburkan sementara. Namun seiring berjalannya waktu semua itu berdampak kepada seluruh masyarakat khusunya pada bidang ekonomi.

Banyak orang di PHK , banyak perusahaan tutup karena kurangnya pemasukan dari konsumen , bahkan turunnya  minat belajar anak-anak karena bosan di rumah . Stress , jenuh dan segala hal yang menjadi dampak PSBB ini merugikan banyak sekali aspek-aspek penunjang keberlangsungan negara yang normal. Kelangkaan bahan makanan dan kemiskinan pun merajalela , selain itu angka kelahiran pun melonjak meskipun ini terimbangin karena tingginya angka kematian akibat covid-19.

Kapankah wabah ini musnah ? masih adakah harapan besar agar dunia kembali normal tidak perlu berjauhan , sekolah normal dan bisa bertemu teman , ekonomi lancar dan perusahaan yang mati bida dihidupkan kembali sehingga mata pencaharian masyarakat bisa kembali normal. Semua sudah lelah namun tetap saja hidup harus terus berlanjut, seorang ayah tetap harus mencari nafkah , seorang ibu harus tetap menjaga anak dan keluarganya dan seorang anak harus tetap menjalankan kewajibannya belajar di rumah.

Saya pun sebagai mahasiswi semester 7 di Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksnakan KKN dan PPL yang seharusnya dilaksanakan secara offline dan bekerja langsung dilapangan harus putar otak untuk mengubah konsep menjadi daring naumn semua aspek dan saran tetap sesuai sasaran yang biasa dilakukan secara offline. Sulit memang awalnya namun benar setiap usaha yang kita tanam itulah yang kita tuai dikemudian hari.

Tidak ada masalah yang tidak pernah ada penyelesaiannya , tidak ada penyakit jika tidak ada obatnya , tidak ada usaha yang mengkhianati hasil juga , secercah sinar masih bisa masukke dalam ruangan yang gelap meskipun dari lubang kecil yang tidak terlihat. Rezeki pun bisa datang dari arah yang tidak pernah kita duga, maka dari itu jangan putus asa dari Rahmat Allah.

Tetap jaga kesehatan dan jangan menyerah dengan masalah yang ada , memang kita sedang berduka tapi bukan berarti kita menyerah. Semua bisa diubah dengan pola pikir kita , jika plan A tidak berhasil maka plan b-z masih ada, jika pabrik konveksi baju tutup bisa dibuka untuk konveksi masker kain , jika pabrik sabun organic tutup bisa dibuka pabrik handsanitizer. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun