Tidak bisa kita pungkiri bawa kebutuhan ketika menjadi mahasiswa tidak sama dengan kebutuhan ketika masih menjadi siswa SMA, ditambah lagi menjadi mahasiswa yang merantau di negeri orang. Bayangkan bagaimana jika kita sebagai mahasiswa tidak tahu cara mengelolah keuangan?, pastinya pengeluaran uang untuk kebutuhan pokok yang kita keluarkan pun akan semakin banyak ditambah lagi kebutuhan sebagai mahasiswa seperti tuntutan tugas kuliah, kebutuhan organisasi, dan masih banyak lagi. Sebagai mahasiswa yang beruntung mendapatkan beasiswa, mungkin merasa cukup memenuhi kebutuhan itu semua. Akan tetapi, bagi mahasiswa yang masih meminta kepada orang tua,terkadang perlu mengelolah keuangan mereka sedemikian rupa supaya tidak terus menerus merepotkan orang tua. Apalagi pada masa pandemi covid -- 19 yang tidak tahu kapan kita dapat terbebas dari wabah yang meresahkan banyak kalangan. Terutama kalangan menegah kebawah, yang setiap harinya berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Terkadang rasanya ingin sekali kembali di masa sebelum adanya covid -- 19 dimana tidak begitu susah mencari uang sesulit ini, kita ditutut untuk harus hidup berdampingan dengan virus yang merenggut nyawa banyak orang. Perlu adanya penyesuaina diri tentunya.
Adjie Wicaksana, CEO Halofina dan Digital Financial Advisor, menyatakan bahwa mahasiswa penting memahami perilaku dalam mengelolah keuangan. Banyak di antara mahasiswa yang belum bisa mengelolah keuangan mereka dengan baik. Pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan. Hal tersebut apabila terus menerus terjadi dan dibiarkan akan berpengaruh pada kehidupan masa depan mereka. Sehingga perlu sekali bagi mahasiswa untuk belajar mengelolah keuangan mereka sejak dini.
Strategi yang bisa mahasiswa terapkan agar pengelolahan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien yaitu: menulis rencana pengeluaran, catat setiap uang yang dikeluarkan, bedakan antara kebutuhan pokok dengan keinginan, rutin menabung (konsisten dalam menabung), siapkan dana (uang) cadangan, dan cari tambahan pemasukan (opsi). Perencanaan pengeluaran ini harus di barengi dengan tekad yaitu konsisten dalam artian harus dilakukan secara terus menerus agar hasil yang didapatkan pun sesuai dengan ekspetasi.
Kesimpulanya, sebagai mahasiswa yang berkeinginan untuk menggapai cita -- cita yang cemerlang dan produktif di masa mendatang kita perlu menunda kesenangan dalam hal mengatur keuangan. Seperti pribahasa berakit rakit kehulu berenang renang ketepian, berakit -- sakit dahulu bersenang -- senang kemudian.
