Mohon tunggu...
Fara FairuzSukma
Fara FairuzSukma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i Universitas Negeri Surabaya

S1 Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Era Digital

3 Desember 2021   04:54 Diperbarui: 3 Desember 2021   05:02 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan adalah suatu proses penambahan ilmu dalam pembelajaran yang wajib ditempuh oleh manusia agar dapat menjadi manusia yang mampu menjadi lebih baik dalam pemikiran maupun sikap. Karakter adalah sifat, watak ataupun kepribadian seseorang yang membuat dirinya berbeda dari yang lain. 

Jadi, Pendidikan karakter merupakan suatu pembelajaran yang dapat mendidik dan memberdayakan potensi individu guna membangun karakteristik yang baik dan bermanfaat untuk dirinya serta lingkungannya.

Saat ini pendidikan di era digital sangatlah penting, kemajuan dalam bidang teknologi atau IPTEK telah diminati oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, lalu lanjut usia. 

Era digital ini sangatlah ganas, era digital dapat dicirikan dengan penggunaan-penggunaan ponsel, laptop, komputer, tab yang berbasis internet dan bisa dihubungkan ke seluruh dunia. 

Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh dari ponsel kita, khususnya untuk anak-anak yang masih belum fasih memilah berita di dalam ponselnya. Dengan berkembangnya zaman atau teknologi, diharapkan pendidik ikut aktif dalam kependidikannya dan ikut serta dalam berinovasi.

Namun di era digital umumnya para pengajar mengalami culture shock. Tidak sedikit dari mereka yang tidak siap beradaptasi didalam dunia pendidikan dengan media teknologi. Sedangkan pendidikan karakter di era digital juga harus mengadopsi pembelajaran digital (Pachler, 2013). 

Ketidaksiapan pengajar dalam menghadapi era digital dipengaruhi oleh ketidakfemiliaran mereka terhadap dunia digital. Ini merupakan tantangan yang berat bagi para pengajar untuk menanamkan pendidikan karakter bagi para siswa namun pengajar dituntut untuk menanamkan nilai-nilai karakter untuk penerus bangsa agar memiliki moral, sikap, watak dan kepribadian yang baik dan benar.

Berbeda dari anak-anak generasi z yang saat ini. Anak-anak sudah sangat mengenal era digital , sangat jarang melihat mereka bermain di luar lapangan, justru mereka cenderung bermain game dalam ponsel atau gawainya. 

Padahal permainan tradisional ini bisa memupuk rasa persaudaraan dengan sesama teman, membuat seseorang menjadi lebih akrab, dan juga bisa belajar menghargai satu sama lain. 

Namun anak – anak zaman sekarang lebih menyukai menggunakan teknologi yang ada pada telepon genggamnya atau gawai seperti video game. Perminan di dalam video game ini sangatlah luas, anak perlu dibekali pengetahuan agar tidak terjerumus di hal yang tidak diingankan.

Terdapat tiga dampak akibat perkembangan teknologi pada anak yaitu yang pertama tumbuh kembang anak yang terhambat karena umumnya anak lebih sering duduk atau berbaring melihat gawainya, kedua anak bisa kecanduan gadget. Anak tidak hanya mencari informasi belajar di dalam gawainya tetapi juga tidak kenal waktu dalam bermain video game lalu lebih sering berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya, dan lain sebagainya, ketiga dari sisi kesehatan, sesorang yang melihat terlalu lama di layar digital akan membuat mata mereka sakit karena terkena sinar radiasi yang dipancarkan gawai tersebut, telingapun bisa jadi mengalami kelemahan fungsi akibat terlalu lama mendengarkan music lewat earphone atau volume yang terlalu keras. Maka dari itu, anak-anak perlu perlu pendidikan dan literasi digital dalam menghadapi era sekarang.

Penanaman atau metode pendidikan karakter di era digital ini dilakukan oleh guru mulai dari anak tingkat dasar, yaitu (1) Guru dapat memberikan siswa pengarahan seperti dibekalinya kemampuan literasi digital, (2) Guru memberikan pembiasaan yang baik dan benar untuk siswa, (3) Guru memgajarkan keteladanan bagi siswa juga kedisiplinan, (4) Pemberian penguatan dalam menyaring berita-berita agar tidak terjerumus berita hoaks, (5) Mengajarkan siswa untuk menggunakan gawainya dengan cerdas, yaitu untuk kebutuhan dalam mengakses pembelajaran lewat digital, (6) Pemberian hukuman jika siswa melakukan kesalahan dan atau pelanggaran agar menjadikan pembelajaran bagi siswa untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. 

Penanaman pendidikan karakter sebenarnya tidak hanya ditanamkan dan diberikan oleh guru saja namun juga dapat dari orang terdekat terlebih dahulu yaitu keluarga.

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak dalam pembentukan kepribadian. Orangtua merupakan pihak yang dapat membentuk karakter seorang anak. Studi literatur membuktikan, bahwa anak-anak dapat memiliki karakter yang baik jika tumbuh di lingkungan yang berkarakter. 

Pendidikan karakter di keluarga dapat diperoleh dalam keadaan sadar dan tidak sadar jadi orangtua harus bisa merangkul, mengayomi, dan membentuk karakter anak dengan baik. 

Meskipun tidak sedikit dari orangtua mereka yang mengalami perceraian dan banyak menimbulkan dampak negatif , namun mereka tetap harus bertanggung jawab. Sang anak harus dapat kasih sayang dan perhatian yang lebih ekstra namun bukan untuk dimanjakkan melainkan diberikan hal-hal positif yang dapat menunjang kehidupannya dengan baik dan benar.

Saat ini anak-anak kaum generasi z telah mengenal dunia digital, sangat besar peranan orang tua dalam menguatkan karakter anak-anaknya agar tidak terjerumus oleh hal yang tidak benar. 

Peranan yang dapat diberikan oleh orang tua bisa berupa (1) Pemberian pendampingan ke anak dalam penggunaan gawai atau ponselnya, (2) Orangtua sebagai pendidik anak juga harus mengupayakan dapat berinteraksi sehari-hari tentang bagaimana penggunaan teknologi dengan baik dan benar, (3) Berikan batasan waktu di dalam ponselnya agar anak mengerti waktu untuk melakukan aktivitas lain selain bermain video game dalam ponselnya.

Jika anak sudah menguatkan penanaman pendidikan karakter di kehidupan sehari-hari dan cara-cara menghadapi dunia digital dengan baik dan benar, maka mereka akan dapat membangun perdamaian di dunia maya. Kekhawatiran kita dapat tereliminasi. Mendidik karakter anak di era digital merupakan sebuah alternative yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Peranan orangtua dan pengajar sangatlah penting untuk memupuk karakter yang baik untuk penerus bangsa.

Maka dari itu, sangatlah penting mengapa harus ada pendidikan karakter di era digital ini bagi kaum generasi z yaitu pendidikan karakter akan menjadi benteng dalam diri setiap individu, dapat menyaring informasi dengan cerdas, bijak sebelum bertindak, mengetahui sikap yang seharusnya ditunjukkan, dan menjadikan individu untuk berfikir ulet, kreatif, dan inovatif. 

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Benninga et al., (2003) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penerapan karakter yang baik pada peserta didik dapat memberikan efek yang positif terhadap pencapaian akademik siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun