Mohon tunggu...
Faqiru Rahmati Rabbihi
Faqiru Rahmati Rabbihi Mohon Tunggu... Freelancer - Santri 3Tax

Belajar sedikit demi sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Berbicara, Ternyata Ada Seninya

11 Desember 2022   08:49 Diperbarui: 11 Desember 2022   09:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pemimpin Kacamata Menjelaskan Detail Proyek Kepada Karyawan Wanita Baru Foto Stok - Unduh Gambar Sekarang - iStock (istockphoto.com)  

Berbicara merupakan salahsatu upaya untuk menyampaikan sesuatu yang terbesit dalam diri kita kepada orang lain. Berbicara termasuk pada komunikasi dua arah, diantara penutur dan pendengar. Dalam praktisya, tidak sedikit orang yang kesulitan dalam berbicara atau berkomunikasi. 

Hal tersebut bisa diraskan oleh orang-orang yang jarang berinteraksi dengan orang, tidak bisa mengatur mindset, tidak bisa mengatur emosi dan lain-lain. Maka untuk menjadi seorang pembicara handal, hendaknya kita bisa membiasakan diri kita untuk menjadi lebih baik lagi, baik dari segi relasi, mindset dan lain-lain.

Kunci sukses atau tidaknya komunikasi adalah target audience. Berbicara dengan siapa, penontonnya siapa, yang mendengar siapa, lawan bicara siapa. Jika kita mampu memahami hal-hal tersebut, maka kita akan mampu beradaptasi pada situasi dan kondisi yang dibutuhkan. Mengenal audience adalah langkah pertama yang harus diperhatikan saat kita  mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan umum tau publik. 

Topik pembahasan, cara berfikir, gaya bahasa adalah hal lain yang harus diperhatikan untuk membuka pembicaraan dengan baik. Menurut riset, secara tidak sadar, hanya butuh 60 detik pertama bagi audience untuk memutuskan, apakah akan tetap mendengarkan kita atau tidak, apakah fokus dan atensinya tertuju pada kita atau barangkali secara dzohir mereka bersama kita, namun fikirannya tidak disana.

Kedua, listen more is the only way. Orang yang bicara ngerocos, cenderung satu arah, maka audience akan merasa bosan. Cobalah untuk interaktif, mengajak audience untuk mendalami pembahasan yang diangkat, bisa dengan menambahkan pertanyaan ringan, simple jokes dan lain-lain. Berbicara itu cenderung dua arah, maka sifatnya bukan performance yang satu arah. 

Selain itu, mendengar lebih banyak bisa membangun empati lebih besar dan mempunyai banyak perspektif dalam menyikapi dan  menyampaikan sesuatu. Berbicara diawali dengan menceritakan pengalaman diri sendiri ataupun orang lain juga bisa menjadi opsi agar apa yang kita bicarakan lebih relatable dan menarik.

Ketiga, simple is the key. Alur cerita atau contoh yang kita berikan mudah dimengerti oleh orang lain. Selain itu bahasa yang disampaikan mudah difahami, singkat, padat dan jelas. Bisa disimpulkan bahwa kunci sukses seorang public speaker terbagi menjadi beberapa tingkatan. Pertama, informasi sampai pada audience. Tingkatan selanjutnya, audience terpengaruh dengan apa yang kita katakan. Yang terakhir, audience melakukan apa yang telah kita sampaikan.


Farel Luthfi Firdaus - Mahasiswa STIABI Riyadul Ulum Tasikmalaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun