"When you focus on someone's disability you'll overlook their abilities, beauty and uniqueness. Once you learn to accept and love them for who they are, you subconsciously learn to love yourself unconditionally." Yvonne Pierre, Hari Jiwaku Menangis: A Memoir
"Ketika Anda berfokus pada disabilitas seseorang, Anda akan mengabaikan kemampuan, keindahan, dan keunikan mereka. Begitu Anda belajar untuk menerima dan mencintai mereka apa adanya, Anda secara tidak sadar belajar untuk mencintai diri sendiri tanpa syarat."
Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi jamaah shalat, Seluruh masjid di Beijing ramah untuk disabilitas. Hal ini berdasarkan pengalaman dari penulis yang telah melakukan perjalanan ibadah hampir di beberapa masjid yang ada di Beijing.
Masjid di Beijing dan usia ribuan tahun
Hui adalah salah satu etnis minoritas di Beijing, dalam banyak catatan Masjid di Beijing didirikan sejak zaman Dinasti Yuan. Berdasarkan wawancara dengan berbagai narasumber, jumlah populasi umat islam di Beijing sendiri ditaksir mencapai lebih dari 26 ribu jiwa untuk saat ini.
Namun, saat ini yang dapat diakses oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah jamaah dan shalat jum'at ada sekitar 70 buah. Dalam artikel ini, saya akan membahas secara singkat profil masjid Haidian dan ramahnya masjid di Beijing untuk penyandang disabilitas.
Masjid Haidian tampung 200 jama'ah
Saya selalu melaksanakan shalat berjamaah Jum'at setiap minggunya di masjid terdekat, yaitu masjid Haidian. Berbagai masyarakat muslim khususnya mahasiswa yang sedang studi di Beijing di distrik Haidian, biasanya melaksanakan shalat jumat disana. Perjalanan ditempuh dengan menggunakan subway berawal dari stasiun Zhichunlu dan berakhir di stasiun Shuzhoujie (3 stasiun), selanjutnya berjalan kaki sekitar 15-20 menit, jika dihitung, total perjalanan dari kampus menuju masjid sekitar 40 menit.
Masjid Haidian sendiri terletak di sebelah barat jalan Nanlan Zhalan, kota Haidian. Masjid ini dibangun pada akhir dinasti Ming atau pada awal dinasti Qing pada 301 tahun yang lalu dengan gaya arsitektur tradisional kombinasi antara Tiongkok dan Arab. Masjid Hadian memiliki tata ruang sebanyak tiga halaman, dengan luas lebih dari 30 hektar, dan dapat menampung hingga 200 jam'ah.
