Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terbakarnya di Negeri Jiran, Baranya Sampai ke Indonesia

17 September 2019   05:00 Diperbarui: 17 September 2019   05:07 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tun Dr. Mahathir Mohamad/tirto.id

Rupanya dalam segala jenis penilaian, Singapura masih menempati posisi puncak, yang berarti negara lain harus belajar kepadanya. Satu yang menjadi perhatian kita Bersama bahwa dari keseluruhan penilaian, bangsa melayu belum pernah terlempar dari posisi 100

Baranya sampai ke Indonesia
Dalam era Revolusi Industri 4.0 ini Indonesia perlu meningkatkan perannya dalam segala bidang. Kritikan tajam Dr. M sekaligus menampar kita yang mana kita adalah bangsa serumpun dengan Malaysia. Tidak terkecuali Singapura, Negeri Jiran memiliki prestasi yang lebih baik dari Indonesia, kita perlu belajar banyak darinya.

Bara kritikan Dr. M harus menjadi pemicu untuk terus maju dan belajar, agar menjadi negara yang mandiri dalam segala bidang. Rangking atau peringkat dunia memang penting, akan tetapi lebih penting lagi melihat fakta dilapangan, bahwa rakyat kita masih membutuhkan uluran tangan pemerintah secara total.

Simpulan
Terbakarnya di Negeri Jiran, Baranya Sampai ke Indonesia bukan judul semata. Sepertinya ungkapan inilah yang pas untuk saat ini. Karena terbakarnya spirit negeri Jiran oleh kritikan Dr. M membawa dampak positif juga untuk Warga Negara Indonesia yang mayoritas bangsa melayu dan masih di butuhkan stamina prima untuk maju.

Sebagai penutup, senada dengan Dr. M, hal tersebut juga pernah disampaikan Ir. Soekarno dalam pidato HUT RI 1963.

"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak."

Tidak selalu bangsa melayu lemah etos kerja bukan?, Bahkan Singapura saja peringkat satu dunia.

Semoga bermanfaat
Copyright @FQM2019
Referensi: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun