Sianida atau Asam Sianida yang belakangan ini sedang marak dibicarakan sebagai zat berbahaya. Asam Sianida (HCN) merupakan gas tak berwarna yang samar-samar, dingin dan tak berwarna. Zat sianida yang tertelan oleh manusia akan merusak jaringan pada tubuh.
Zat sianida yang berbahaya ini terdapat secara alami pada rebung. Rebung adalah tunas muda yang tumbuh dari akar bambu. Masyarakat Indonesia maupun Asia umumnya menggunakan rebung sebagai bahan makanan, seperti pada masyarakat Jawa Tengah yang mengolah rebung menjadi makan khas daerahnya.
Asam sianida yang tertelan oleh manusia akan menimbulkan banyak gejala pada tubuh, seperti tekanan darah, penglihatan, paru-paru, saraf pusat dan jantung. Kebanyakan penderita yang menelan asam sianida akan kesulitan bernafas karena asam sianida mengiritasi mukosa saluran pernapasan. Asam sianida sangat berbahaya apalagi dalam konsentrasi tinggi, hanya dalam jangka hitungan menit akan mengakibatkan otot jantung terhambat dengan berakhir pada kematian.
Semua Bagian dari tunas rebung mengandung dan mengeluarkan getah berwarna putih, getah itulah yang mengandung zat racun sianida. Asam sianida pada rebung ditandakan dengan rasa pahit, semakin pahit rasa rebung maka semakin banyak pula kadar sianida yang terkandung di dalam rebung tersebut. Kadar sianida pada rebung pun tergantung pada usia rebung, semakin tua umur rebung maka kadar sianida yang terkandungnya pun semakin tinggi.
Kadar sianida pada rebung tidak dapat dihilangkan 100% tetapi dapat diturunkan. Pengolahan yang tepat dapat mengurangi kadar sianida pada rebung dengan membuang terlebih dahulu daun terluarnya lalu diiris tipis dan direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 8-10 menit.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI