Mohon tunggu...
Fanny Natacia
Fanny Natacia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Hanya seorang mahasiswi yang ingin menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perspektif Dunia Kerja Kaum Milenial

10 Agustus 2019   09:40 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Generasi Milenial merupakan generasi dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2020 mendatang, jumlah kaum milenial akan sebanyak 83 jiwa atau sekitar 34% dari total populasi di Indonesia yang berjumlah mencapai 271 juta jiwa. Dengan banyaknya generasi milenial ini, maka sudah pasti dunia kerja akan dikuasai oleh orang-orang generasi milenial.

Media sosial dan toko-toko online merupakan sarang yang nyaman untuk para generasi milenial berbisnis. Terlihat dari maraknya toko online di media sosial dan aplikasi  toko online seperti Shopee, Tokopedia, Buka Lapak, dll. 

Mereka lebih memilih untuk berbisnis online karena tidak butuh biaya untuk membangun toko, dan juga tidak ada pajak yang dikenakan. Tidak hanya barang, jasapun ditawarkan melalui media sosial seperti jasa endorse atau menawarkan barang melalui iklan, jasa membersihkan rumah, jasa dekorasi untuk pesta, dll. 

Terlihat bahwa teknologi sudah sangat menjadi kebutuhan primer bagi kaum milenial karena tanpa adanya teknologi, mungkin mereka tidak akan mampu untuk bekerja.

Di kantorpun kaum milenial juga sangat banyak. Dengan banyaknya kaum milenial, gaya bekerjapun sesuai dengan style kaum milenial yang lebih banyak berpendapat dibanding menuruti apa kata atasan. 

Karena bagi kaum milenial, bekerja sesuai dengan passion dan kemampuannya lebih menyenangkan dibanding bekerja dengan selalu menuruti apa yang dikatakan oleh atasan. 

Milenials juga lebih suka bekerja di tempat-tempat terbuka seperti cafe, ruangan yang memiliki jendela yang besar, rumah makan, dll. Karena selain lebih nyaman, juga tempat-tempat seperti itu akan memunculkan lebih banyak ide-ide dibandingkan dengan bekerja di ruangan tertutup. Itulah sebabnya mengapa kaum milenial lebih suka bekerja ketika sudah pulang jam kantor.

Kaum milenial yang membuka usaha selain toko online biasanya membuka rumah makan atau bisnis franchise. Terlihat dari banyaknya bisnis-bisnis minuman dan snack modern di mall ataupun pinggir jalan. 

Bisnis tersebut memang sedang marak pula bagi para milenials karena untung yang didapatkan cukup besar. Contohnya saja kopi hitam yang biasanya di warung dapat didapatkan dengan harga Rp4.500, pada bisnis franchise dapat dijual dengan harga sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 an.

Menurut penulis, generasi milenial merupakan generasi yang asik bekerja sendiri tanpa tuntutan dari atasan. Banyak orang-orang milenial yang memutuskan untuk menjadi freelancer ketimbang bekerja di kantoran. Namun tidak sedikit pula orang-orang yang bekerja di kantor. 

Freelancer adalah sebutan bagi orang-orang yang bekerja tanpa adanya atasan. Namun Freelancer juga sebenarnya tidak menjamin karena biasanya freelancer hanya bergantung pada banyaknya panggilan pekerjaan. Ketika ia tidak mendapatkan panggilan, otomatis ia tidak akan bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun