Mohon tunggu...
Fannie Fathonah Radjib
Fannie Fathonah Radjib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya guru SD, hobby membaca, menulis , menyanyi , konten favorit pendidikan, literasi dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusi untuk Guru Kelas Rendah Jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Sepatan Timur

5 Mei 2024   08:52 Diperbarui: 5 Mei 2024   08:58 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBSMP Kecamatan Sepatan Timur/Dokpri

Dalam pemaparannya, Pak Sapto membahas tentang bagaimana seharusnya guru dan orang tua harus berperan aktif dalam mensukseskan sekolah inklusi yang menggabungkan antara siswa regular denga siswa berkebutuhan khusus.

Lebih lanjut Pak Sapto menjabarkannya dalam cerita- cerita penuh inspiratif tentang bagaimana cara memperlakukan anak- anak Istimewa denga anak- anak yang mempunyai bakat istimewa .

Konsep anak berkebutuhan khusus atau ABK dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu;

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap, dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara ( illahi, 2003 ) anak anak yang tergolong ABK adalah autism, cerebral palsy , down sindrom, indigo, kesulitan belajar, sindrom aspeger, thalassemia, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra dan tuna rungu ( Kosasih 2012 ).

Karakteristik Pendidikan Inklusi adalah pendidikan untuk semua, menggunakan kurikulum yang bisa menunjang dan fleksibel, pembelajaran bersifat memenuhi kebutuhan individual, lingkungan pembelajaran ramah, menekankan pada proses pembelajaran, Pendidikan berpusat pada anak, Pendidikan Inklusi juga harus  memberikan rasa nyaman terhadap peserta didik yang memililiki perbedaan , latar belakang atau kondisi , pendidik dan tenaga didik memiliki latar belakang serta kemampuan yang berbeda.

Kata-kata dari Pak Sapto yang membuat saya sangat terpesona adalah " Kalau mereka tidak bisa belajar dengan cara kita maka kitalah yang harus belajar dengan cara mereka".


Workshop  yang sangat bermanfaat dan membuat pengetahuan kami sebagai guru terus berkembang , Acara dilanjut dengan observasi ke ruang kelas 1 sampai dengan 6 dan kami diberikan tugas menjadi enam kelompok untuk memantau dan melihat secara langsung proses belajar mengajar yang ada di SDIT lentera Insan, kebetulan kami bertugas untuk berkunjung ke kelas lima, dari pantauan yang kami lihat dari kelas satu sampai kelas enam hanya terdiri dari belasan siswa saja, Kelas dipandu oleh dua orang guru yang bertugas membimbing dan mengajak anak-anak dengan sabar, penuh keikhlasan dan benar-benar loyalitasnya tak perlu diragukan lagi.

SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri
SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri
          

Saat kami mengunjungi kelas lima yang berjumlah 19 siswa kami melihat ada dua orang siswa yang memiliki hambatan kesulitan belajar dalam proses pembelajaran. Saat itu salah satu siswa tersebut belajar dengan dibantu oleh teman sebayanya yang lebih menguasai pelajaran , kami lihat begitu penuh perhatiaan dan sabar sang teman memberikan pemahaman terhadap materi yang belum dikuasai oleh siswa berkebutuhan tersebut, yang pada akhirnya bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Sedangkan satu orang siswa berkebutuhan lainnya, sedang mendapatkan bimbingan dari seorang psikolog dalam ruang observasi dan kami tidak diperkanankan untuk menemuinya karena siswa tersebut masih harus mendapatkan bimbingan yang lebih intensif

Begitulah pengalaman bahagia kami bisa mengikuti  study tiru dengan sangat menyenangkan , dan sungguh kami sangat terkesan dengan keramah-tamahan semuanya, tibalah kita harus meninggalkan sekolah Lentera Insan untuk segera mngikuti kegiatan berikutnya yang  akan dilaksanakan di Arimbi Hotel sebagai tempat kami beristirahat nanti malam untuk mengikuti Workshop ke- 2 yang akan dipandu oleh Bapak Yayan Sofian, M.Pd dari BPMP  ( Balai Penjamin Mutu Pendidikan ) dari Banten  tentang Kebijakan Pendidikan Inklusi dan Raport Pendidikan.

Dokumentasi  Dudung
Dokumentasi  Dudung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun