Mohon tunggu...
Fania RahmaCahyani
Fania RahmaCahyani Mohon Tunggu... Akuntan - be yourself

0712000

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perhatian yang Lebih | Secret Admirer

21 November 2019   20:31 Diperbarui: 21 November 2019   20:36 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nggak terasa udah 3 minggu gue sekolah di SMA Permata,dalam waktu yang masih singkat tapi gue udah menemukan banyak pengalaman, dan tentunya teman baru.
"Felli, lo ikut kemah kan?"tanya Aurel yang entah sejak kapan udah didepan gue.
"Kemah? Kapan? Dimana? Gue nggak tau"tanya gue beruntun yang emang nyatanya gue nggak tau apa-apa
"Tenang Fel, informasinya baru aja di tempel di mading utama"Sahut Vrina yang gemas dengan kebawelan gue.
"Lo ikut kan?"tanya Chika memastikan
"Kalo kalian ikut gue juga ikut"ujarku yang langsung di membuat mereka senang.
Ya, disini gue Chika, Aurel, dan Vrina emang udah jadi sahabat dekat sejak MOS waktu itu. Oh ya, ditambah lagi Anggara, Febri, dan juga Arizha.

Perkemahan SMA Permata diadakan dalam dua hari kedepan,tujuan nya agar siswa dapat mencintai lingkungan alam.
Sebelum keberangkatan seperti biasa Fellicya selalu berpamitan dengan kedua orang tuanya,jangan bertanya dimana abang Ando karna dia tidak akan pulang kecuali dengan hal yang sangat mendadak, mungkin Paris menjadi tempat yang membuat dia tak ingin kembali ke Indonesia. Ya, Paris. Bang Ando sedang menyelesaikan kuliah disana.
"Selamat pagi sayang"sapa sang mama dan Papa ketika Fellicya sampai di ruang makan
"too, papa, mama"jawab Fellicya dengan penuh semangat
"Giamana? Semua udah siap kan? Jaga diri baik-baik kalau disana, ada temen-temen abang Ando kan yang jaga kamu?"ucap sang mama dengan penuh kekhawatiran
"Tenang aja ma, Fellicya bakal baik-baik saja, temen-temen abang Ando bakal jagain Felli kok"jawab sang anak menenenangkan sang mama.
"yaudah hati-hati, supir udah ada didepan"sang papa menyahuti
"iya ma, pa, Felli berangkat dulu ya, sampai besok ma, pa"ucapnya setelah mencium pipi kanan kiri orang tuanya dan berlalu pergi.
Di halaman depan, bapak Suprapto supirnya telah menunggu Fellicya. Di dalam mobil tak ayal jika pak Suprapto menanyakan bagaimana sekolah Fellicya, karna Fellicya sendiri telah menganggap jika pak Suprapto adah ayah kedua setelah papanya.
"Sudah sampai nona muda"ucap pak Suprapto yang menyadarkan Fellicya dari aksi bermain game dengan asik.
"ah, terima kasih pak Suprapto"jawab Fellicya sambil tersenyum dan berlalu.
Disana, para sahabatnya telah berkumpul, mungkin Fellicya memang yang terakhir. Mereka semua berbincang membahas bagaimana akan serunya nanti ketika berada di tengah hutan, hingga sebuah suara mengintrupsi mereka untuk diam.
"Anak-anak setelah ini silahkan kalian lihat posisi duduk kalian di dalam bis, semua akan saya acak dan tidak akan ada yang membantah, formasi duduk nya dapat dilihat di kaca depan masing-masing bis, terima kasih"ucap sang kepala sekolah
"Mari kita berdoa sebelum berangkat"sambung guru lainnya.
Maafkan Fellicya yang tidak tau nama gurunya, dia hanya mengerti guru wali kelasnya dan guru yang disukainya, maklum karna SMA Permata memiliki guru yang begitu banyak.
Setelah mencari-cari namanya akhirnya Fellicya menemukan dimana bus nya, dia berada pada bus nomor 3 bersama Vrina dan Aurel. Chika beserta yang lain berada du bus lain. Ketika Fellicya masuk dia tak sengaja melihat sepasang mata yang sedang memperhatikannya,sosok itu adalah Adrian, dia satu bus dengan Adrian.
Fellicya mencoba tak menggubrisnya, walaupun rasanya tak nyaman jika dilihat seperti itu, Fellicya pun langsung mencari dimana tempat duduknya. Dia duduk disamping jendela, dan disamping nya ada Vrina yang baru saja masuk dalam bus.

Perjalanan menuju lokasi perkemahan hampir sekitar 3 jam, akhirnya mereka sampai. Mereka langsung menuju lokasi dan memasang tenda masing-masing, beruntungnya Fellicya karna dia satu tenda bersama sahabatnya.
Dimalam hari, tak lupa dalam perkemahan selalu mengadakan pensi atau pentas seni, kali ini setiap tenda berhak menampilkan bakat mereka, ada yang menyanyi, bermain gitar, dan yang lainnya.
"Fel? Lo nggak pakek jaket? Udara makin dingin, nanti lo sakit"ucap Anggara yang memang memiliki sifat perhatian kepada sahabatnya.
"Gue lupa naroh jaket anggara, kayaknya jaket gue ketinggalan di bus deh"jawabku Fellicya
"Di bus? Lo yakin Fel? Ish, lo emang pelupa deh"ujar Aurel menimpali
"maap, tadi kan buru-buru, yaudah gue mau ambil dulu, Chika mau nemenin gue nggak?" tanya Fellicya kepada Chika
"Ayok, gue nggak tega lihat sahabat tersayang gue kedinginan"ucapnya sambil memeluk Fellicya
Jarak antara lokasi dengan parkiran bus memang tidak terlalu jauh, karna ya, sebagian dari siswa memang banyak meninggalkan barang mereka di dalam bus.
Sebelum Fellicya masuk kedalam bus, dia dikagetkan dengan seseorang yang baru saja keluar dari bus tersebut. Dia adalah Kak Adria? batin Fellicya
"Lo lupa jaket lo?" ucapnya sambil menyodorkan jaket yang memang milik Fellicya
"Hmm, iya maap kak jadi ngrepotin"jawab Fellicya gugup
"Bener kata Bang Ando, kalo lo emang pelupa.Pakai jaket lo udaranya dingin"ujar kak Adrian sambil berlalu pergi.
Fellicya mematung, berbeda dengan Chika yang berada disampingnya.Chika malah senyum-senyum sendiri sambil melihat tingkah Fellicya.
"Gue tau kalo lo ada perasaan sama kak Adrian, lo nggak pinter bohong, gausah berusaha ngelak"ucap Chika yang langsung membuat Fellicya bungkam
"Apa sejelas itu?"jawab Fellicya gugup
"enggak ada yang tau, karna kita udah sahabatan 3tahun jadinya gue hafal sama sifat lo, dan dimata gue lo nggak pernah pandai buat nyembunyiin perasaan lo sendiri"ucap Chika
"oke gue ketahuan"ujar Fellicya pasrah
"tapi lo tau kan? Kalo kak Adrian cowok yang suka mainin cewek, dia punya banyak pacar tanpa ada perasaan sama sekali, lo tau kan Fel konsekuensi untuk menaruh perasaan ke kak Adrian?"tanya Chika khawatir
"gue tau semua cerita tentang kak Adrian, tapi gue heran aja tiap kali ketemu sama kak Adrian, dia selalu buat gue ngerasa terjaga, gue ngerasa aman tiap kali lihat kak Adrian. Lagipula gue juga nggak nuntut kak Adrian untuk sayang balik sama gue"ucap Fellicya
"Oke, gue bakal dukung apapun yang terbaik buat lo, yaudah yuk balik ke tenda"ajak Chika
"yukk!"ucap Fellicya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun