Mohon tunggu...
famelaaudia
famelaaudia Mohon Tunggu... Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Surabaya

Sebagai mahasiswa Ekonomi Syariah di UIN Sunan Ampel Surabaya, saya berusaha menyeimbangkan pencapaian akademik dengan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi, kepanitiaan, dan kegiatan pengembangan diri. Saya percaya bahwa ilmu tidak hanya diperoleh di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di dunia nyata. Di Kompasiana, saya menulis tentang ekonomi Islam, bisnis, hukum, serta pengalaman akademik dan pengembangan diri. Mari berdiskusi, berbagi perspektif, dan berkembang bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Migrasi SDM dan Perdaganan Internasional Membentuk Masa Depan Ekonomi?

24 Maret 2025   10:50 Diperbarui: 24 Maret 2025   10:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi, migrasi tenaga kerja (SDM) dan perdagangan internasional menjadi faktor utama yang membentuk dinamika ekonomi global. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan kekayaan sumber daya alam, mengalami dampak signifikan dari kedua aspek ini. Bagaimana migrasi SDM dan perdagangan internasional memengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia? Mari kita telaah lebih dalam.

Migrasi tenaga kerja di Indonesia terjadi baik dalam skala domestik maupun internasional. Banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) bekerja di luar negeri, terutama di Malaysia, Arab Saudi, Hong Kong, dan Taiwan. Salah satu manfaat utama dari migrasi tenaga kerja adalah remitansi yang dikirimkan ke Indonesia. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa remitansi dari pekerja migran Indonesia mencapai lebih dari USD 9 miliar per tahun, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di daerah asal pekerja. Selain itu, pengalaman bekerja di luar negeri sering kali meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja Indonesia, terutama di sektor manufaktur, perawatan kesehatan, dan jasa. Remitansi ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dengan meningkatnya konsumsi dan investasi dalam usaha kecil di wilayah-wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

Namun, migrasi tenaga kerja juga menghadirkan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu tantangan terbesar adalah brain drain, di mana banyak tenaga kerja terampil seperti dokter dan insinyur lebih memilih bekerja di luar negeri karena gaji dan fasilitas yang lebih baik. Hal ini dapat menghambat potensi inovasi di dalam negeri. Selain itu, masih banyak pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dan kekerasan di luar negeri, sehingga membutuhkan kebijakan perlindungan yang lebih kuat. Ketimpangan ekonomi antarwilayah juga menjadi masalah karena migrasi tenaga kerja cenderung menguntungkan daerah dengan perekonomian yang lebih maju, sementara daerah tertinggal masih mengalami keterbatasan tenaga kerja berkualitas.

Di sisi lain, perdagangan internasional memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Negara ini merupakan salah satu eksportir utama minyak sawit, batu bara, serta produk manufaktur seperti tekstil dan elektronik. Sektor ekspor menyumbang lebih dari 20% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan komoditas utama seperti minyak sawit, batu bara, dan karet yang menjadi sumber utama devisa. Selain itu, perdagangan internasional juga memungkinkan transfer teknologi dari investasi asing langsung (FDI), yang membantu meningkatkan efisiensi industri serta membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal. Indonesia juga mulai mengembangkan produk ekspor dengan nilai tambah tinggi, seperti produk olahan makanan dan kendaraan listrik, untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Namun, ketergantungan pada komoditas primer masih menjadi tantangan besar bagi perdagangan Indonesia. Sebagian besar ekspor Indonesia masih berupa bahan mentah, yang membuat negara ini rentan terhadap fluktuasi harga global. Selain itu, produk Indonesia sering menghadapi hambatan tarif dan non-tarif di berbagai negara, seperti persyaratan lingkungan di Uni Eropa terhadap minyak sawit. Persaingan dengan negara-negara ASEAN lain, seperti Vietnam dan Thailand, juga semakin ketat dalam menarik investasi dan mengakses pasar ekspor.

Migrasi tenaga kerja dan perdagangan internasional memiliki keterkaitan erat dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dana remitansi yang dikirim oleh pekerja migran sering kali digunakan untuk membuka usaha kecil dan menengah, yang pada akhirnya mendukung sektor perdagangan domestik. Selain itu, banyak tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam industri ekspor, seperti tekstil dan elektronik, yang membutuhkan keterampilan khusus agar tetap kompetitif. Investasi dari perdagangan internasional juga mendorong peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan tenaga kerja di sektor manufaktur dan teknologi.

Untuk mengoptimalkan manfaat dari migrasi tenaga kerja dan perdagangan internasional, diperlukan kebijakan yang tepat. Pemerintah harus berinvestasi dalam pendidikan vokasi dan pelatihan agar tenaga kerja lebih kompetitif di pasar global. Regulasi ketat dan perjanjian bilateral juga harus diperkuat untuk melindungi pekerja migran Indonesia di luar negeri. Selain itu, Indonesia perlu mengembangkan produk ekspor dengan nilai tambah tinggi agar tidak hanya bergantung pada bahan mentah. Diplomasi ekonomi juga perlu diperkuat untuk memperluas pasar ekspor dan menjalin perjanjian dagang yang lebih menguntungkan.

Secara keseluruhan, migrasi tenaga kerja dan perdagangan internasional memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Meskipun menawarkan manfaat besar, tantangan yang muncul juga harus dikelola dengan kebijakan yang tepat. Dengan strategi yang baik, Indonesia dapat memanfaatkan kedua faktor ini untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Artikel ini mengajak kita untuk memahami bahwa migrasi SDM dan perdagangan internasional bukan hanya sekadar fenomena ekonomi, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan jangka panjang di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun