Berdasarkan bukti terkini, memang ada banyak indikasi bahwa aktivis Global Sumud Flotilla yang ditangkap diperlakukan dalam kondisi yang mendekati pelanggaran serius HAM
Sejak 1-2 Oktober 2025, puluhan aktivis dari Global Sumud Flotilla (GSF) ditangkap oleh Israel setelah upaya pengiriman bantuan humanitarian ke Gaza.Â
Banyak dari mereka diintersep di perairan internasional, lalu dipindahkan ke fasilitas tahanan Ketziot di Negev --- dikenal sebagai salah satu penjara paling keras.Â
Laporanlaporan dari organisasi HAM dan media internasional mengungkap dugaan pelanggaran hak asasi: penahanan tanpa pengacara, pemaksaan lutut dan "zip-tied", kekurangan obat dan makanan, dan kondisi penahanan yang sangat membatasi martabat manusia.Â
Tulisan ini menganalisis sumber bukti, mengukur sejauh mana pelanggaran sesuai standar internasional, dan mengkaji opsi respons hukum dan diplomatik.
Pendahuluan
*Latar: Global Sumud Flotilla adalah koalisi puluhan kapal dan aktivis dari banyak negara yang berusaha menyalurkan bantuan ke Gaza dan menantang blokade laut Israel. Â
*Peristiwa utama: Pada detik-detik intersepsi, aktivis ditangkap, dipindahkan ke pelabuhan Ashdod lalu ke Ketziot, dan menghadapi kondisi penahanan yang disebut keras & melanggar hak warga internasional. Â
Bukti & Kondisi Penahanan
Jenis Kondisi / Pelanggaran
Sumber Laporan & Deskripsi