Humanoid robot semakin realistis adalah fenomena yang tak bisa dihindari. Dunia perlu menyiapkan regulasi etis, batasan penggunaan, serta literasi publik
Perkembangan humanoid robot dalam dekade terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal estetika, kecerdasan buatan, serta kemampuan interaksi sosial.Â
Robot yang semakin menyerupai manusia --- baik secara fisik maupun perilaku --- menimbulkan pertanyaan baru: sejauh mana batas antara manusia dan mesin dapat dikaburkan, dan apa implikasinya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan etika?Â
Tulisan ini membahas kemajuan teknologi humanoid robot, tantangan psikologis (uncanny valley), dampak sosial-ekonomi, serta kerangka etika yang mendesak untuk dibangun.
Pendahuluan
Humanoid robot awalnya dikembangkan untuk riset interaksi manusia-mesin, namun kini telah merambah ke bidang pelayanan publik, hiburan, pendidikan, perawatan kesehatan, hingga peran sebagai companion robot.Â
Dengan kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami, sensorik, dan rekayasa material, robot generasi baru kini mampu menampilkan ekspresi wajah, kontak mata, bahkan nuansa emosi yang meyakinkan.
Fenomena ini menimbulkan euforia sekaligus kecemasan: apakah robot akan menjadi mitra sejati manusia, atau justru pesaing yang menggusur peran manusia?
Metodologi
Kajian ini menggunakan pendekatan literatur interdisipliner:
1.Teknologi & rekayasa (AI, sensor, aktuator, material realistis).