Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Humanoid Robot Semakin Realistis: Implikasi Tekhnologi, Sosial, dan Etika

2 Oktober 2025   19:46 Diperbarui: 2 Oktober 2025   19:46 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi robot AI dan manusia (Sumber gambar: Meta AI)

Humanoid robot semakin realistis adalah fenomena yang tak bisa dihindari. Dunia perlu menyiapkan regulasi etis, batasan penggunaan, serta literasi publik

Perkembangan humanoid robot dalam dekade terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal estetika, kecerdasan buatan, serta kemampuan interaksi sosial. 

Robot yang semakin menyerupai manusia --- baik secara fisik maupun perilaku --- menimbulkan pertanyaan baru: sejauh mana batas antara manusia dan mesin dapat dikaburkan, dan apa implikasinya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan etika? 

Tulisan ini membahas kemajuan teknologi humanoid robot, tantangan psikologis (uncanny valley), dampak sosial-ekonomi, serta kerangka etika yang mendesak untuk dibangun.

Pendahuluan

Humanoid robot awalnya dikembangkan untuk riset interaksi manusia-mesin, namun kini telah merambah ke bidang pelayanan publik, hiburan, pendidikan, perawatan kesehatan, hingga peran sebagai companion robot. 

Dengan kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami, sensorik, dan rekayasa material, robot generasi baru kini mampu menampilkan ekspresi wajah, kontak mata, bahkan nuansa emosi yang meyakinkan.

Fenomena ini menimbulkan euforia sekaligus kecemasan: apakah robot akan menjadi mitra sejati manusia, atau justru pesaing yang menggusur peran manusia?

Metodologi

Kajian ini menggunakan pendekatan literatur interdisipliner:

1.Teknologi & rekayasa (AI, sensor, aktuator, material realistis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun