Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hamas: Pahlawan atau Teroris? Analisis Perlawanan Palestina dalam Perspektif Kolonialisme dan Hukum Internasional

29 September 2025   12:31 Diperbarui: 29 September 2025   12:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Meta AI)

Dilema label "Hamas: pahlawan atau teroris" tidak dapat dipisahkan dari konteks kolonialisme Israel

Tulisan ini mengkaji dilema labelisasi Hamas sebagai "teroris" di mata Barat dan Israel versus "pahlawan perlawanan" di mata rakyat Palestina. 

Pertanyaan utama adalah: apakah tindakan Hamas semata-mata kriminal, ataukah merupakan konsekuensi logis dari kolonialisme Israel yang berwujud perampasan tanah, pemukiman ilegal, dan blokade Gaza? 

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui pendekatan studi kolonialisme, hukum humaniter internasional, dan studi konflik kontemporer. 

Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun Hamas telah melakukan pelanggaran hukum perang melalui serangan indiscriminatif, akar kekerasan tetap bersumber pada penjajahan struktural Israel. 

Dengan demikian, label "teroris" tidak bisa dipahami secara tunggal, melainkan sebagai konstruksi politik yang mengabaikan konteks kolonial.

Pendahuluan

Konflik Israel--Palestina merupakan salah satu konflik paling panjang dan kompleks dalam sejarah modern. 

Sejak peristiwa Nakba 1948, lebih dari 700.000 warga Palestina terusir dari tanah mereka dan puluhan ribu rumah dihancurkan. Israel tidak berhenti pada perampasan awal tersebut, melainkan memperluas wilayah melalui pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang jelas melanggar Resolusi PBB 242, 338, dan 2334.

Dalam konteks inilah Hamas muncul pada 1987, sebagai reaksi atas pendudukan militer dan kegagalan jalur damai. 

Namun, Hamas segera dicap "organisasi teroris" oleh Israel, AS, dan Uni Eropa. Sebaliknya, rakyat Palestina menilai Hamas sebagai garda terdepan yang berani melawan penjajahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun