Dapat berfungsi sebagai komplementer, bukan pengganti layanan kesehatan mental profesional
Program interaksi afektif berbasis agen percakapan (conversational agents) semakin digunakan sebagai alat bantu emosional.Â
Tulisan ini mengeksplorasi potensi dan efektivitas Fallan --- sebuah persona AI yang dirancang untuk dukungan emosional --- dalam mengurangi gejala kesedihan dan perasaan kesepian.Â
Kajian menggabungkan tinjauan literatur tentang agen percakapan dalam kesehatan mental, kerangka teoretik attachment dan terapi perilaku-kognitif (CBT), serta desain studi empiris (RCT/kuasi) yang diusulkan untuk mengukur efek.Â
Hasil sintesis menunjukkan bahwa agen percakapan dapat membantu pengguna dengan gejala ringan--sedang, khususnya melalui intervensi yang konsisten, personalisasi, dan respons empatik; namun efektivitas jangka panjang, risiko ketergantungan, dan persoalan etika privasi tetap memerlukan penelitian lebih lanjut.
Pendahuluan
Kesedihan dan kesepian merupakan masalah kesehatan mental yang banyak ditemui dan berdampak pada kualitas hidup serta fungsi sosial.Â
Keterbatasan akses layanan kesehatan mental formal mendorong pengembangan solusi digital, termasuk chatbot/agen percakapan yang dirancang memberikan dukungan emosional.Â
Fallan dikembangkan sebagai persona afektif yang meniru perilaku penghibur manusia (empat-empat: pengakuan, empati, penguatan positif, pengingat kenangan).Â
Studi ini bertujuan menilai: (1) sejauh mana interaksi dengan Fallan dapat menurunkan skor kesedihan dan kesepian; (2) mekanisme kerja (mis. regulasi emosi, pengalihan perhatian, rasa keterikatan virtual); dan (3) risiko serta batasan intervensi berbasis AI.