Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Serangan Israel ke Qatar: Peleburan Keseimbangan Internasional di Tengah Kepedean Zionis dan Ketakutan

11 September 2025   07:07 Diperbarui: 11 September 2025   07:07 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serangan Israel ke Qatar (Sumber gambar: Meta AI)

*Kajian Psikologis Politik: kegilaan kekuasaan? atau kepercayaan diri terlampau tinggi?

Kajian Teoritis

*Kedaulatan Nasional: Qatar disebut sebagai negara pelindung HAMAS dan mediator resmi. Serangan ini dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan negara berdaulat.

*Rasional Keamanan vs Hukum Internasional: Israel membungkus tindakan agresifnya sebagai langkah anti-teror, meski secara normatif itu melanggar Piagam PBB.

*Paranoia vs Kepedean Bertingkat: Ketakutan Israel terhadap Hamas bisa menciptakan semacam paranoia, tapi sekaligus muncul "kepercayaan diri" lolos dari sanksi serius.

Analisis

*Reaksi Global: Rusia menyebutnya "gross violation", PM Inggris menyatakan serangan "completely unacceptable", India mendesak dialog, dan Qatar janji balas secara kolektif.  

*Strategi Israel: Netanyahu menyatakan bertanggung jawab penuh dan menyorot Hamas sebagai ancaman yang tak boleh diabaikan.  

*Isolasi Diplomatik: Serangan ini mencoreng klaim Israel sebagai demokrasi regional dan justifikasi keamanan. Solidaritas Qatar dan negara-negara lain semakin membentuk blok nyata yang kritik langsung Zionis.  

Israel kini menghadapi paradoks: semakin ngotot dengan operasi militer, justru bikin dia makin lonely planet di panggung politik global. 

Soal "melewati batas" memang iya---apalagi soal moral dan hukum internasional. Ini bukan hanya soal Zionis-nya yang "somse" (sombong setengah mati), tapi sebuah gambaran bahwa logika dominasi bisa berubah jadi paranoia ketika dunia mulai berbalik menjauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun