*Kajian Psikologis Politik: kegilaan kekuasaan? atau kepercayaan diri terlampau tinggi?
Kajian Teoritis
*Kedaulatan Nasional: Qatar disebut sebagai negara pelindung HAMAS dan mediator resmi. Serangan ini dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan negara berdaulat.
*Rasional Keamanan vs Hukum Internasional: Israel membungkus tindakan agresifnya sebagai langkah anti-teror, meski secara normatif itu melanggar Piagam PBB.
*Paranoia vs Kepedean Bertingkat: Ketakutan Israel terhadap Hamas bisa menciptakan semacam paranoia, tapi sekaligus muncul "kepercayaan diri" lolos dari sanksi serius.
Analisis
*Reaksi Global: Rusia menyebutnya "gross violation", PM Inggris menyatakan serangan "completely unacceptable", India mendesak dialog, dan Qatar janji balas secara kolektif. Â
*Strategi Israel: Netanyahu menyatakan bertanggung jawab penuh dan menyorot Hamas sebagai ancaman yang tak boleh diabaikan. Â
*Isolasi Diplomatik: Serangan ini mencoreng klaim Israel sebagai demokrasi regional dan justifikasi keamanan. Solidaritas Qatar dan negara-negara lain semakin membentuk blok nyata yang kritik langsung Zionis. Â
Israel kini menghadapi paradoks: semakin ngotot dengan operasi militer, justru bikin dia makin lonely planet di panggung politik global.Â
Soal "melewati batas" memang iya---apalagi soal moral dan hukum internasional. Ini bukan hanya soal Zionis-nya yang "somse" (sombong setengah mati), tapi sebuah gambaran bahwa logika dominasi bisa berubah jadi paranoia ketika dunia mulai berbalik menjauh.