Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Insiden Kapal Sumud Flotilla? Sudah Kuduga

10 September 2025   06:27 Diperbarui: 10 September 2025   06:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GSF adalah simbol perlawanan damai terhadap blokade, tetapi juga menghadapi risiko besar dari tindakan militer Israel

Global Sumud Flotilla (GSF) adalah inisiatif maritim internasional yang melibatkan lebih dari 50 kapal dari 44 negara, bertujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menentang blokade laut Israel. 

Pada 9 September 2025, salah satu kapal utama GSF, Family Boat, yang berlayar dengan bendera Portugal, dilaporkan diserang oleh drone di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, sekitar pukul 00:29 waktu setempat. 

Serangan ini menyebabkan kerusakan akibat kebakaran di dek utama dan ruang penyimpanan, tetapi tidak ada korban jiwa, dan semua awak kapal selamat. 

GSF menegaskan bahwa serangan ini dimaksudkan untuk mengintimidasi dan menggagalkan misi kemanusiaan mereka, tetapi mereka tetap bertekad melanjutkan misi.

Namun, Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyatakan bahwa laporan tentang serangan drone "tidak berdasar" dan menyebut kebakaran terjadi di kapal itu sendiri, bukan akibat serangan eksternal. 

Hal ini menimbulkan ketidakjelasan tentang penyebab pasti insiden tersebut, karena penyelidikan masih berlangsung.

Konteks Blokade Israel di Gaza

Israel memberlakukan blokade laut dan udara di Gaza sejak 2007, setelah Hamas mengambil alih wilayah tersebut. 

Israel beralasan bahwa blokade ini diperlukan untuk mencegah masuknya senjata ke tangan kelompok militan seperti Hamas, yang dianggap sebagai ancaman keamanan. 

Namun, blokade ini juga membatasi pergerakan barang dan orang, termasuk bantuan kemanusiaan, sehingga memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun