Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Genosida Berbasis Agama: Selektivitas Moral Donald Trump dalam Krisis Gaza 2025

21 Juli 2025   20:02 Diperbarui: 21 Juli 2025   20:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi krisis Gaza (Sumber gambar: Meta AI)

*Bahkan solidaritas kemanusiaan pun kini dikendalikan oleh identitas keagamaan.

Keterlambatan Donald Trump dalam mengecam genosida Gaza, yang baru muncul setelah gereja Kristen dibom, menunjukkan bias agama yang sistemik dalam geopolitik global. 

Hal ini memperkuat tesis bahwa genosida di Gaza merupakan gabungan dari kekerasan etnis dan pembersihan berbasis agama. 

Islamofobia bukan sekadar opini publik, tapi telah meresap ke dalam sikap diam para elite dunia, termasuk mereka yang mengklaim menjunjung nilai kemanusiaan.

Referensi

  • Naber, N. (2012). Arab America: Gender, Cultural Politics, and Activism. NYU Press.
  • Said, E. W. (1978). Orientalism. Pantheon Books.
  • Human Rights Watch. (2025). Gaza War Crimes Documentation Report.
  • Trump, D. (2025, July 19). Truth Social Post.
  • Al Jazeera. (2025). St Porphyrius Church Bombing Coverage.
  • Guardian. (2024). The Bombing of Gaza's Mosques: A Timeline.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun