Israel, meskipun bukan penyumbang utama, secara politik ditopang oleh sekutu yang mendominasi struktur pembuat keputusan.
PBB di Gaza: Macan Ompong atau Sengaja Dilemahkan?
Lembaga kemanusiaan seperti UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) berulang kali dikritik oleh Israel dan bahkan sempat dituduh "bersimpati kepada Hamas".Â
Akibatnya, AS dan beberapa negara memutuskan menangguhkan pendanaan UNRWA pada Februari 2024, meskipun lembaga ini menjadi satu-satunya penyalur makanan di Gaza.
Pada Juni 2025, laporan internal PBB menunjukkan adanya bukti bahwa beberapa staf UNRWA dibunuh saat mengantarkan bantuan. Namun, investigasi dan penuntutan nyaris tak terdengar.
Krisis Gaza: Angka yang Mencerminkan Luka Dunia
Per Juni 2025, lebih dari 56.000 warga Palestina tewas, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.Â
Setidaknya 72% infrastruktur sipil hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih.Â
Lebih dari 80% populasi Gaza mengalami kelaparan akut, dengan 1 dari 2 anak menderita malnutrisi kronis.
Sementara itu, akses bantuan kemanusiaan terhambat oleh blokade Israel yang masih berlangsung, dan sebagian distribusi logistik di wilayah perbatasan dilaporkan dibajak, ditunda, atau bahkan menjadi target serangan.Â
Dunia menyaksikan semua ini---namun Dewan Keamanan PBB gagal menghasilkan resolusi yang mengikat secara hukum, akibat hak veto negara-negara besar.