Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Euforia Belanja Jelang Hari Besar: Tradisi, Tren, dan Kecerdasan Finansial

6 Februari 2025   16:12 Diperbarui: 6 Februari 2025   16:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: essenceqatar.com)

Tradisi membeli kebutuhan menjelang hari-hari besar biasanya bukan hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga mencerminkan euforia menyambut hari istimewa

Menjelang hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, aktivitas belanja meningkat pesat. Orang-orang berbondong-bondong membeli kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan hadiah, baik di toko fisik maupun online. Tradisi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga mencerminkan euforia dan kebahagiaan menyambut hari istimewa.

Namun, di balik semaraknya belanja, banyak orang terjebak dalam konsumtif berlebihan. Diskon besar dan rasa takut kehabisan barang sering membuat mereka membeli lebih dari yang dibutuhkan. Akibatnya, pengeluaran membengkak, barang menumpuk, bahkan harga-harga ikut melonjak karena permintaan tinggi.

Agar tetap bijak, penting untuk menentukan prioritas belanja, membuat anggaran, dan menghindari jebakan promosi. Dengan cara ini, perayaan tetap meriah tanpa mengorbankan kestabilan keuangan. Hari besar seharusnya dirayakan dengan kebahagiaan, bukan beban pengeluaran yang berlebihan.

Faktor Psikologis: Mengapa Orang Berbelanja Lebih Banyak?

  • Euforia dan Kebahagiaan  Hari besar seperti Lebaran, Natal, atau Tahun Baru membawa suasana bahagia, yang mendorong orang ingin membeli sesuatu untuk merayakannya.
  • Fear of Missing Out (FOMO)  Banyak orang takut ketinggalan diskon atau promo besar, jadi mereka cenderung membeli lebih dari yang dibutuhkan.
  • Tradisi dan Kebiasaan  Di banyak keluarga, berbelanja sebelum hari besar sudah menjadi tradisi, misalnya membeli pakaian baru untuk Lebaran atau hadiah untuk Natal.

Dampak Ekonomi: Positif dan Negatif

 Dampak Positif:

*Meningkatkan ekonomi dan pendapatan pedagang  Penjualan naik, terutama di sektor pakaian, makanan, dan elektronik.

*Banyak promo dan diskon  Konsumen bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah.

Dampak Negatif:

*Konsumtif dan boros  Banyak orang belanja bukan karena butuh, tapi karena tergoda diskon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun