Mohon tunggu...
Faliq Awang
Faliq Awang Mohon Tunggu... wiraswasta -

a big fan of Manchester United, blogger, fiksiminiers, kompasianer, meatball addicted, philosophy addict, trumpet and mellophone player, proud to be Indonesian :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Tinggalkan Shalat Lima Waktu

24 April 2012   23:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:09 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tulisan ini hanya refleksi dalam kehidupan saya. Menurut saya: "orang beragama yang sering meninggalkan apa yang telah diajarkan oleh agamanya, jelas-jelas merugi."

Di tulisan ini tidak ada referensi, yang ada hanyalah unek-unek saya menjelang tidur. Entah kenapa saya ingin sekali menuliskan unek-unek saya ini di sini; di blog ini.

Banyak yang sering saya lihat, di tempat kuliah, di kosan, di tempat nongkrong, atau di tempat-tempat yang lain, masih banyak yang meremehkan shalat lima waktu. Dan yang paling lucu saya lihat, ada alasan meninggalkan shalat hanya karena ingin dibilang keren oleh sekelompok teman-temannya. "Kenapa harus shalat? Emang Tuhan itu ada ya?" celoteh teman saya yang mahasiswa filsafat itu. Padahal sudah jelas di dasar filsafat ilmu tertuang; Ontologi berbicara tentang fisika dan metafisika. Ontologi adalah ilmu tentang ada. Fisika dan Metafisika adalah isi dari Ontologi. Fisika berbicara tentang alam fisik atau alam nyata, yang dapat dilihat oleh indera. Sedangkan Metafisika adalah alam di luar fisik atau bisa dibilang alam batin. Nah, Tuhan masuk ke dalam pembahasan Metafisika.

Kembali kepada pernyataan teman saya yang mahasiswa filsafat itu. "Kenapa harus shalat? Emang Tuhan itu ada ya?" jelas-jelas si mahasiswa filsafat itu terombang-ambing oleh dunia tongkrongannya yang mengkonstruk bahwa shalat itu bukan pekerjaan mahasiswa filsafat. Shalat itu tidak masuk akal. Padahal jika dikaji, shalat adalah salah satu unsur yang diperintahkan oleh Tuhan via agama. Jika berbicara Islam, ya shalat lima waktu yang diperintahkan harus dikerjakan. Tuhan itu ada, berarti shalat juga ada. Bukan begitu? :)

Yang ingin saya tekankan di sini adalah shalat itu perbuatan baik. Banyak bacaan-bacaan di dalam shalat sangat membantu dan mencerahkan pola pikir. Itu yang saya alami. Jika shalat adalah perbuatan baik, maka yang melakukan shalat itu belum tentu dikatakan baik. Jika bacaan-bacaan di dalam shalat kita resapi dan kita aplikasi di dalam kehidupan kita. Udah pasti tenang hidupnye. Pasti semua sepakat, orang itu baik. Kan sudah mengaplikasikannya. :)

Shalat lima waktu; Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh adalah yang mengontrol kita. Iya mengontrol. Tanpa itu hidup kita seperti terombang-ambing dalam ketidaknyaman dan ketidakpastian. Pokoknya pusing terus bawaannya. So, jika ingin hatinya tenang, ingat Tuhan dengan shalat lima waktu. Jika kita sudah terbiasa dengan shalat lima waktu, maka pasti kita akan membiasakan untuk melakukan shalat-shalat selain lima waktu atau biasa disebut shalat sunnah.

Resapi dan aplikasikan apa yang tertuang di dalam bacaan-bacaan shalat, khususnya shalat lima waktu. Habis itu, kita tunggu efeknya. Selamat mencoba!

Catatan: Saya sedang belajar membiasakan shalat lima waktu dan shalat-shalat yang lain. Ini pesan Tuhan, kenapa tidak dilaksanakan? Yuk praktekkan! :)

Bisa juga baca di sini :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun