Mohon tunggu...
Fakhri Fairuzi
Fakhri Fairuzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Penikmat Sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Sifat Kaum Homoseksual dalam Al-Qur'an

31 Juli 2023   08:12 Diperbarui: 31 Juli 2023   08:14 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kadolin.ir/mag/

Beberapa waktu belakangan ini, kaum homoseksual semakin berani mengkampanyekan komunitas mereka secara terang-terangan, bahkan sudah banyak negara-negara barat yang melegalkannya.

Berbicara mengenai homoseksual, sebagai muslim kita pasti ingat akan kisah kaum Sodom. Allah mengutus Nabi Luth AS untuk mendakwahi mereka agar meninggalkan perbuatan homoseksual mereka. Namun mereka menolak dakwah Nabi Luth hingga pada akhirnya Allah menurunkan azab-Nya kepada mereka.

Dakwah dan kecaman Nabi Luth kepada kaum Sodom ini diabadikan di dalam Al-Qur'an, dimana Allah mengabadikan sifat-sifat yang melekat pada perilaku yang mereka lakukan. Setidaknya ada tiga sifat kaum homoseksual dalam Al-Qur'an berikut tafsir para ulama yang akan kita bahas di bawah ini.

Kaum yang Melampaui Batas

Sifat kaum homoseksual yang pertama dalam Al-Qur'an adalah melampaui batas, sebagaimana kalimat Nabi Luth dalam Al-Qur'an, "Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf: 81)

Allah mengabarkan tentang ucapan Nabi Luth kepada kaumnya, "Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks), dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas." (QS. Asy-Syu'ara: 165-166)

Syekh Ibnu 'Asyur menjelaskan dalam kitabnya At-Tahrir wat-Tanwir bahwa mereka adalah kaum yang dikuasai sikap melampaui batas dalam hal syahwat, sehingga mereka mendambakan syahwat yang aneh ketika bosan dengan syahwat yang biasa saja. Ini lalu menjadi watak mereka dalam mengumbar syahwat hingga sulit disembuhkan.

Lebih lanjut Syekh Ibnu 'Asyur menjelaskan bahwa ayat ini merupakan peringatan mengenai perbuatan mengerikan ini bahwa itu bertentangan fitrah. Itu adalah perbuatan yang mereka buat-buat sendiri dan tidak dilakukan orang selain mereka.

Dari penafsiran di atas, terlihat bahwa salah satu penyebab mereka melakukan perbuatan menyimpang tersebut adalah karena dikuasai syahwat yang melampaui batas. Ketika itu telah tertanam dalam diri mereka, akhirnya mereka membuat sesuatu yang aneh di luar batas alamiah.

Kaum yang Jahat Lagi Fasik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun