Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bertanam Ide dan Kekuatan Berkumpul

23 Oktober 2020   22:13 Diperbarui: 29 Oktober 2020   22:29 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberi sayuran pupuk di sore hari (Foto dari Whatsapp Legi Chandra)

Pondok Kayu, tempat bertanam ide dengan berkumpul (Dokpri)
Pondok Kayu, tempat bertanam ide dengan berkumpul (Dokpri)

Kekuatan Ide dan Berkumpul

Sebuah ide dapat muncul kapan dan dimana saja bahkan di tempat jorok sekalipun. Bisa di kamar mandi ketika buang air besar, bisa di atas kasur ketika sedang rebahan, bisa ketika main handphone sambil baca tulisan di facebook, instagram atau pesan di whatsapp.

Ide yang masih abstrak dan samar-samar dalam pikiran mulai tampak wujudnya ketika dibicarakan dengan orang lain sebab ada respon berupa saran atau kritik.

Dan ketika dibicarakan dengan orang lain terjadi perkumpulan atau orang-orang berkumpul yang melibatkan orang lain, bisa dua orang, tiga orang atau lebih.

Ketika berkumpul inilah ide yang masih abstrak dan samar akan menjadi nyata dan mudah dieksekusi karena semakin banyak kepala, semakin banyak ide dan dilakukan secara bersama-sama.

Ide merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran dan menjadi pintu gerbang untuk melakukan suatu tindakan sedangkan berkumpul bersama-sama bertujuan menjadi satu kesatuan atau kelompok yang tidak terpisah-pisah yang diharapkan lahir suatu aksi atau gerakan kebaikan nan bermanfaat.

Bilamana kekuatan ide digabung dengan kekuatan berkumpul dan menjadi sebuah aksi atau gerakan kebaikan nan bermanfaat maka mampu menggentarkan sebagian orang-orang yang meremehkan kekuatan ide dan kekuatan berkumpul.

Itu kan terjadi apabila ketika berkumpul itu tidak ada yang merasa  paling hebat, merasa tinggi dan ingin dihormati karena jabatan yang dipegang, saling menghargai pendapat yang dikemukan orang lain dan ada "hasil" dari berkumpul itu.

Pun, ada petitih Minangkabau yang mengingatkan ketika berkumpul "Duduak samo randah, tagak samo tinggi."

JR
Curup
23 Oktober 2020

[12 Tahun untuk Kompasiana.com]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun