Ketiga, ada salah pengertian sebagian orang Islam kepada filsafat Islam karena serangan Imam Ghazali dalam buku yang ia tulis berjudul "Kerancuan Berfikir para Filosof."Â
Pendapat Imam Ghazali ini ditelan mentah-mentah sebagian umat Islam tanpa membaca secara utuh buku Imam Ghazali itu. Pun minim analisa kondisi sosial-keagamaan ketika itu sehingga mengapa Imam Ghazali menyerang filsafat dan posisinya sebagai apa.Â
Buku ini menyoroti dua puluh kerancuan berpikir para filosof Yunani dan filosof muslim dan tiga persoalan filosof muslim dicap "kufur." Â
Tiga persoalan, Tuhan hanya mengetahui yang umum (kulli), kekekalan (qadim) alam semesta dan kebangkitan tubuh (jasmani) di akhirat.
Pendapat Imam Ghazali ini dibantah oleh filosof muslim bernama Ibnu Rusyd dengan membuat buku berjudul "Kerancuan dari Kerancuan."Â
Bahwa Imam Ghazali keliru dan rancu dalam memahami pemikiran filosof muslim tentang ketiga persoalan itu.
Imam Ghazali merupakan tokoh yang berpengaruh dalam mazhab Islam Sunni yang mayoritas dianut oleh umat Islam di dunia termasuk umat Islam Indonesia.
Kontribusi penting dan besar filosof muslim untuk kemajuan peradaban dan keilmuan Islam dipandang sebelah mata dan tidak berarti oleh sebagian umat Islam.Â
Al-Kindi yang menerjemahkan bermacam-macam ilmu pengetahuan dari bahasa Yunani Kuno ke bahasa Arab dan memperkenalkan kata 'muzik' dan dilafalkan menjadi 'musik'.Â
Al-Farabi yang membuat buku 'al-Madinah al-Fadhilah, Kota Utama' yang membahas keidealan politik  umat islam di Madinah dan memadukannya dengan pemikiran filosof Yunani Kuno tentang teori negara.Â
Sehingga Al-Farabi berkesimpulan, negara yang baik ialah negara yang dipimpin oleh seorang bijaksana yang terlepas dari ketergantungan kepada dunia.