Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Carpe Diam

9 Mei 2020   00:11 Diperbarui: 9 Mei 2020   00:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

Petiklah Diam (Carpe Diam)_anymous_

 Usai membaca buku berjudul "Carpe Diem" Socrates termenung di keheningan diam. Beribu tanya menghunjam dalam dan tajam ke kepala Socrates. Jam baru menunjukkan pukul 01.30 malam. Gelap diselimuti awan hitam, tak seperti malam kemarin yang mana langit berhias bintang gemintang dan cahaya bulan purnama.

Carpe diem sebuah buku yang ditulis Quintus Horatius Flaccus atau yang akrab disebut Horace, seorang penulis puisi di masa Kaisar Agustus tahun 65-68 sebelum masehi. Horace menulis sebuah puisi yang bisa dinyanyikan (ode) yang didalamnya tertulis dua kata yang digabung (frasa) yaitu carpe diem. Di puisi ini, carpe diem berarti menikmati, memaksimalkan, menjalani, menggunakan.

Carpe diem, adalah sebuah frasa dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah hari." Kalimat utuhnya adalah: "carpe diem, quam minimum credula postero" yang berarti "petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok."

Itulah sinopsis buku ini yang ada di tangan Socrates saat ini. Buku ini dibeli Socrates di toko buku loak yang tempatnya sudut dan terasing dengan pemilik toko sepasang suami istri yang tua. 

Toko buku ini bernama 'Baitul Hikmah' yang berarti 'rumah kebijaksanaan'. Kelebihan toko buku ini tersedianya buku-buku lawas nan bermutu dari penulis ternama dunia dari berbagai belahan negara manapun yang sulit didapati di toko-toko buku lainnya. 

Suami-istri ini juga pembaca buku yang rakus karena itu mereka tahu mendetil isi buku yang ada di toko ini.

Socrates pernah bertanya kepada suami-istri pemilik toko buku, mengapa diberi nama 'Baitul Hikmah' dan bukan nama yang lain. Jawab suami-istri "Baitul Hikmah yang berada di Bagdad merupakan sebuah lembaga perpustakaan dan penerjemahan buku-buku filsafat dan sains dari bahasa Yunani, India Kuno ke bahasa Arab.

Baitul Hikmah pembentuk kejayaan peradaban Islam pada abad ke-VII sampai abad ke-VIII di masa Khalifah al-Mansur, Khalifah Harun ar-Rasyid dan Khalifah al-Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah." 

Dan juga "orang-orang penganut Kristen Nestorian dan beragama Islam bahu-membahu memajukan dan menjayakan filsafat dan sains dari Yunani Kuno dan India. Dalam ilmu pengetahuan untuk kemuliaan manusia mereka bersatu tanpa pandang suku, agama dan ras"

Perjumpaan Socrates dengan buku dan toko buku ini mulanya sesuatu yang diluar dugaan di perpustakaan kampus suatu siang. Socrates bukanlah pembaca berat buku-buku ilmiah seperti temannya bernama Platoin dan Aristo. Socrates suntuk dan sumpek jika terus-menerus harus membaca buku ilmiah berat punya kedua temannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun