Batik tulis dengan motif kreasi sendiri atau belum ada di pasaran yang motifnya memiliki kualitas yang istimewa bisa di jual mulai dari harga puluhan juta rupiah hingga milyaran rupiah permeternya, angka yang sangat fantastis, maka dari itu bisa di bilang orang yang paling terkena dampak pandemi di kalangan batik pekalongan adlaah mereka-mereka produsen yang memproduksi batik dengan kualitas premium karena mereka lebih memilih untuk menuruti pasar yang berada di negara mereka sendiri namun ramai pembelinya daripada pembeli dari luar negri yang bahkan akan membeli disaat pandemi dimana semua ekonomi sedang tertekan, juga orang pasti ingin lebih menghemat dan tidak ingin untuk lebih mengeluarkan banyak uang sehingga tetap bisa bertahan di kala pandemi, sementara mereka para produsen batik dengan kualitas premium sangat tertekan karena pengeluaran mereka bagaimanapun harus tetap di penuhi sementara pemasukan mereka sedang tertutup rapat.