Mohon tunggu...
Muhamad Fajar Siddik
Muhamad Fajar Siddik Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Sriwijaya Jurusan Ilmu Komunikasi 2015

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Politik, Bahan Bakar Negara

23 September 2016   06:07 Diperbarui: 23 September 2016   07:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia Merupakan negara yang memiliki keberagaman yang sangat banyak. Ini juga mempengaruhi situasi politik di negeri ini. Pengertian dari masyarakat politik adalah masyarakat yang peduli dan ikut serta dalam kegiatan bernegara. Masyarakat ikut serta dalam kegiatan demokrasi sebagai contoh ikut dalam kegiatan pemilihan umum. Pada hakekatnya dalam pemilu,masyarakat indonesia setiap orang yang sudah berumur 17 tahun sudah memiliki hak suara yang harus ia sumbangkan ketika pemilu. Namun,yang terjadi di masyarakat sekarang adalah turunnya minat masyarakat untuk datang ke TPS lalu menyumbangkan suaranya untuk memilih pemimpin.

Masyarakat politik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dengan sadar dan sukarela menggunakan hak pilihnya dalam pemilu terutama hak pilih aktif.

2. Bersifat kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

3. Menerima sebagaimana adanya.

4. Menolak dengan alasan tertentu,

5. Ada yang suka diam tanpa memberikan reaksi apa-apa.

6. Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi pilihannya.

7. Dalam penyelesaiannya suatu masalah lebih suka dengan cara dialog atau musyawarah.

Inilah yang akan menjadi penggerak negara, adanya feedback dari masyarakat yang ikut serta dalam politik akan menjadikan budaya politik yang aktif. Terjadinya komunikasi yang efektif dapat membuat hubungan pemerintah dengan masyarakat terjalin dengan harmonis.

Seperti yang dikemukakan Gabriel A. Almond, sistem politik sebagai sistem interaksi yang terdapat dalam seluruh masyarakat merdeka yang menjalankan fungsi-fungsi integrasi dan adaptasi (baik secara internal maupun dalam berhadapan dengan masyarakat lain dengan alat-alat atau ancaman paksaan fisik yang kurang lebih absah.(SP. Varma, 1990:298). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun