Kita harus menjadi orang yang berlapang dada walaupun itu adalah hal yang sedikit berat karena rata rata manusia adalah perasa yang luar biasa. Karena memaafkan dapat memperbaiki emosi di dalam diri serta melindungi kesehatan mental kita.
Sebetulnya dengan memaafkan adalah satu fase dimana kita akan merasa lebih ringan, bebas dari sebuah belenggu tak kasat mata yang selama ini membuat pikiran tidak tenang. Sejujurnya saya bukan seorang pemaaf ulung karena saya masih memegang teguh saya tidak dendam tapi saya tidak pernah lupa. Namun demikian saya selalu berusaha dengan sepenuh hati memaafkan tapi lagi lagi tak pernah saya lupa.
Apakah itu penyakit hati, jika kita tidak mampu menanganinya maka itu akan menjadi hal buruk karena dapat dikatagorikan sebagai dendam. Semakin di tanam akan semakin besar perasaan benci itu maka dengan memaafkan akan membawa hal hal tersebut ke akhir dimana kita terbebas dari rasa kesal dan berat hati. Memaafkan akan memberikan kedamaian batin yang luar biasa pada diir kita.
Walau memaafkan kita memang tidak boleh lupa dengan apa yang kita rasa sakit atas perbuatan orang lain, dengan tujuan kita tidak melakukan itu kepada yang lain dimana disini kitalah yang jadi antagonisnya. Tidak mau kan orang orang lain meraakan sakit yang kita rasakan maka dari itu sebagaimana manusia yang diberi akal budi kita hrus punya sabar dan toleransi dan rasa pengertian serta kemmapuan memaafkan.
Memaafkan tak serta merta menghapus luka, tahukan gelas kaca yang pecah itu apa dengan maaf sekembali lagi mulus? apakah kertas itu akan kembali layaknya baru setelah diremas? tentu tidak bukan? Maka memaafkan tidak memberi dampak sebagai penhapus melainkan carakita memperbaiki hubungan. Setelah ada kesalah maka hubungan yang berjalan tentu tidak mulus lagi tapi dengan maaf maka jalan itu akan terasa lebih baik karena kita telah sama sama membatasi diri dengan berusaha tidak mengulangi.Â
Luka itu tidak akan sembuh dengan meminta maaf, tetapi akan sembuh seiring waktu dimana maaf adalah manifestasi dari sebuah kebijaksanaan jika manusia tidak luput dari salah dan lupa, tapi jika berulang kali segera menjauh karena itu racun, lebih baik hindari orang seperti itu dan jangan sampai kita seperti itu. Karena dengan maaf memaafkan kita harusnya bebas dari dendam dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Harus ya!
Kembali lagi baik kita yang meminta maaf atas kesalahan dan kelalaian yang sengaja maupun tidak dan kita yang memberi maaf adalah manusia yang menunjukkan bahwa kita peduli terhadap hubungan dengan tidak ingin menyimpan dendam yang membebani dengan banyak perasaan negatif.Â
Maka mungkin dengan maaf dan memaafkan akan sama sama melepaskan rasa amarah dan memilih yang damai, dimana menunjukkan bahwa kita tidak membiarkan ego atau luka batin mengendalikan hidup kita dalam larut dalam luka. Ingat waktu akan mengobati luka bagi orang orang yang sabar dan tawakal
Jika kita adalah orang yang dapat memaafkan lebih dahulu sebelum di pinta kadang dapat diartikan sebagai individu yang lebih dewasa atau yang matang dalam mengelola emosi dan tidak mudah terjebak dalam konflik berkepanjangan, sesungguhnya tetap terluka itu perih dan ya mental kita tidak akan baik baik saja.
Jika kita adalah orang yang peka dan berusaha meminta maaf lebih dahulu maka itu artinya bertanggung jawab mungkin akan ada perasaan malu karena mengakui kesalahan itu manusiawi karena memang dasarnya manusia itu egois, tapi itu bagian dari proses menjadi pribadi yang lebih baik. Â
Jadi, jangan lah membuat kata "maaf" hanya menjadi kunci dan sekadar kata belaka akan tetapi juga sebagai bukti nyati dari kekuatan batin seseorang untuk jadi lebih baik lagi dan lagi. Meminta maaf adalah tanda keberanian dan kedewasaan bukan suatu hal yang buruk. Meski meminta maaf bukan sesuatu yang mudah tetapi itu adalah langkah penting untuk pertumbuhan diri dan hubungan yang lebih sehat.Â