Mohon tunggu...
Fajar AldiPutra
Fajar AldiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi Publik dalam Keraton 2022 di Seattle

15 Juni 2023   18:32 Diperbarui: 15 Juni 2023   18:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Keraton 2022" atau Festival Keraton pada tahun 2022 merupakan salah satu festival seni budaya Indonesia di luar negeri yang telah digelar sejak 2011 setiap tahunnya. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan identitas budaya Indonesia khususnya di Seattle, ibu kota Negara Bagian Washington.

Acara ini menampilkan berbagai pertunjukkan grup musik dan tarian, fashion batik, bazar makanan, dan permainan tradisional rakyat (folklore). Pengunjung dari acara ini datang dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, masyarakat Indonesia, warga lokal, dan warga negara lain yang sedang berada di wilayah Pantai Barat AS. Berbagai pertunjukkan dalam acara tersebut ditampilkan oleh mahasiswa, warga dan diaspora Indonesia, serta grup seni tradisional Indonesia yang beranggotakan warga negara setempat.

Festival Keraton memiliki prinsip-prinsip diplomasi publik yang sangat penting. Seperti yang diketahui bahwa Diplomasi publik merupakan salah satu upaya negara untuk berkomunikasi, mempengaruhi, dan membangun hubungan dengan masyarakat internasional secara langsung melalui berbagai kegiatan, strategi, dan alat komunikasi. Tujuan utama diplomasi publik adalah mempromosikan kepentingan nasional, memperkuat citra positif suatu negara, membangun pemahaman dan kerjasama antarbudaya, serta memperluas jaringan hubungan dengan aktor non-pemerintah dan masyarakat internasional.

Diplomasi publik melibatkan berbagai aktor, termasuk pemerintah, lembaga negara, organisasi non-pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan individu. Upaya diplomasi publik dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti konferensi internasional, pertukaran budaya, promosi pariwisata, kerjasama pendidikan, program bantuan kemanusiaan, media massa, jejaring sosial, dan kegiatan budaya seperti festival dan pameran seni.

Beberapa prinsip penting dalam diplomasi publik dalam Festival Keraton diantaranya yang pertama, prinsip promosi identitas budaya. Festival ini menjadi wadah untuk mempromosikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional, terutama di Seattle. Melalui berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan, seperti grup musik dan tarian, fashion batik, dan permainan tradisional, festival ini mampu memperlihatkan keindahan, keunikan, dan keberagaman budaya Indonesia kepada pengunjung. Prinsip ini membantu memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Indonesia di kalangan masyarakat di luar negeri, serta memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.

Prinsip berikutnya adalah persatuan dalam keberagaman. Festival Keraton mengundang partisipasi dan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, masyarakat Indonesia, warga lokal, dan warga negara lain yang tinggal di wilayah Pantai Barat AS. Keterlibatan semua pihak ini menunjukkan pentingnya menjaga persatuan dan membangun hubungan harmonis antara kelompok masyarakat yang berbeda. Festival ini menjadi ruang untuk saling mengenal, menghargai, dan merayakan keberagaman budaya yang ada, serta untuk meningkatkan toleransi dan pemahaman antarbudaya. Dalam konteks diplomasi publik, prinsip ini mencerminkan upaya Indonesia dalam membangun jembatan antarbudaya dan memperkuat hubungan antarnegara.

Selain itu, keterlibatan aktor non-negara menjadi prinsip penting dalam diplomasi publik. Festival Keraton melibatkan mahasiswa, masyarakat, diaspora Indonesia, dan Indonesianis yang tinggal di luar negeri. Mereka berkontribusi sebagai penampil atau pengunjung dalam festival ini. Keterlibatan aktor non-negara ini menunjukkan bahwa diplomasi publik tidak hanya melibatkan pemerintah sebagai aktor tunggal, tetapi juga melibatkan individu, kelompok, dan organisasi non-pemerintah yang memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara lain. Partisipasi mereka membantu memperluas jaringan diplomasi, meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan memperkuat kerjasama bilateral.

Selain aspek budaya, festival ini juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan pembukaan restoran Indonesia di Seattle dan sekitarnya, festival ini memberikan peluang bagi pelaku usaha kecil menengah Indonesia dan mendorong pertumbuhan usaha kuliner baru. Hal ini mencerminkan prinsip diplomasi ekonomi, di mana melalui kegiatan budaya, Indonesia juga mempromosikan peluang investasi dan kerjasama ekonomi dengan negara tuan rumah. Festival Keraton menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan kuliner Indonesia, seperti makanan tradisional dan makanan khas daerah, sehingga menarik minat pengunjung untuk mencicipi dan membeli produk kuliner Indonesia. Dampak ekonomi ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat lokal di Seattle yang dapat menikmati variasi kuliner internasional.

Selain itu, Festival Keraton juga mengangkat isu kemanusiaan. Melalui keterlibatan Solar Chapter, sebuah organisasi non-profit, festival ini menyoroti pentingnya akses air bersih sebagai kebutuhan mendasar setiap orang. Stan yang diisi oleh Solar Chapter memberikan informasi dan advokasi mengenai akses air bersih terutama bagi warga yang tinggal di Kareka Nduku, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Keraton tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan dan promosi budaya, tetapi juga sebagai platform untuk mengedukasi dan mengajak pengunjung festival untuk peduli terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan yang ada di Indonesia. Dalam konteks diplomasi publik, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada promosi budaya, tetapi juga berkomitmen dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan memperjuangkan kesejahteraan sosial.

Secara keseluruhan, Festival Keraton 2022 merupakan upaya diplomasi publik Indonesia yang mengusung prinsip-prinsip promosi identitas budaya, persatuan dalam keberagaman, keterlibatan aktor non-negara, dampak ekonomi, dan perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan. Melalui kegiatan ini, Indonesia berharap dapat memperkuat citra positif di mata masyarakat internasional, memperluas kerjasama dan pemahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi berbagai pihak yang terlibat, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Festival Keraton menjadi platform yang efektif dalam membangun hubungan antarnegara, meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan mempromosikan kekayaan budaya serta potensi ekonomi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun