Mohon tunggu...
Fajar Novianto Alfitroh
Fajar Novianto Alfitroh Mohon Tunggu... Freelancer - Konten Kreator Youtube dengan Nama Channel yang Sama

Suka menulis artikel sosial. Memiliki keinginan untuk mempelajari seluk beluk platform media dan berkecimpung di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Kawasan Hunian di Lereng Gunung Berisiko Menzalimi Kultur Masyarakat Pegunungan

24 September 2023   00:55 Diperbarui: 24 September 2023   10:23 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perpindahan masyarakat Kota ke lereng gunung bukan sebuah ide yang bagus bagi keberlangsungan hidup.Sudah menjadi hal yang normatif rasa kepenatan hidup di kota besar selalu menyertai kehidupan sehari-hari.Minimnya lingkungan hijau di perkotaan menjadi faktor penurunan semangat masyarakat.Dengan banyaknya permukiman permanen di perkotaan,sudah pasti ruang terbuka pun kian terbatas.kebisingan pun selalu merongrong pendengaran kita,yang mana keramaian kendaraan dan juga permasalahan sosial yang sering menimbulkan kegaduhan di masyarakat selalu terjadi di kota besar.

  Melihat hal tersebut,tentunya masyarakat perkotaan banyak yang merenung akani nasib kedepanya dan merencanakan untuk hijrah ke tempat yang lebih sunyi.Apalagi sekarang ini sebagian perusahaan telah menerapkan sistem kerja work from home,mungkin saja sejak masih merintis karier pun,banyak anak muda yang ingin mendapatkan suasana kerja online dengan suguhan pemandangan alam yang sangat indah,kendati pun jikalau ingin merencanakan untuk pindah ketika pensiun.

 Namun,permasalahan baru ini akan menyisakan permasalahan dalam hal lingkungan hidup.Tentu dampak dari para pengembang suatu area yang membangun usahanya tanpa memperhatikan lahan sebelumnya,mungkin saja nantinya berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup.

 Banyak sekali para pengembang suatu kawasan ini yang membangun usaha berdekatan dengan kawasan wisata alam agar dapat menarik banyak konsumen.Konsekuensinya,jelas akan berdampak terhadap resiko bencana alam yang diakibatkan oleh ulah manusia.

 Gentifikasi pada wilayah lereng gunung tentu juga akan berdampak kepada norma yang dianut masyarakat pegungungan.Dengan masifnya pendatang baru di lereng gunung,bisa saja akan menimbulkan kecemburuan sosial yang kebanyakan para pendatang baru ini berasal dari kelas yang berada.

 Ditakutkan pula,apabila masyarakat luar nantinya kekuasaanya sangat mendominasi wilayah lereng gunung tersebut,ditakukan,menghilangan kultur kearifan lokal yang telah dipraktekan lama oleh masyarakat pegunungan

  • Dampaknya Kerusakanya Sangat Serius

 Keresahan mengenai pembangunan kawasan untuk hunian dan kepentingan lainya,saya rasakan ketika banyak sekali bangunan-bangunan megah yang dibangun di kawasan lereng gunung manapun.

  Pengalaman saya sendiri ketika mengunjungi lereng Gunung Lawu,disana terdapat banyak sekali bangunan-bangunan megah di sepanjang Jalan Utama Tawangmangu.Saking megahnya,bangunan yang terdapat di Tawangmangu harus memakan lahan hijau demi menbangun bangunan di tempat yang indah.

  Padahal,kalau kita mau belajar kembali pelajaran geografi,dampak apabila tanah di sebuah bukit atau lereng gunung terlalu berat untuk menampung banguan diatasnya,maka bisa menimbulkan bencana longsor yang sangat mematikan.Dari pengamatan saya  di Youtube,mungkin yang dikatakan di konten milik Guru Gembul tentang kerusakan alam di pegungungan benar adanya.

 Peran Aparatul Negara

Peran dari aparatul negara pun turut berkontirbusi akan menjamurnya bangunan-bangunan tinggi yang ada di lereng gunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun