Mohon tunggu...
Faiz Naufal Rafi Nasution
Faiz Naufal Rafi Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa/Universitas Nasional

Coba menuangkan apa-apa saja yang ada di kepala.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dibalik Ambisi Donald Trump Ambil Alih Greenland

31 Juli 2025   18:09 Diperbarui: 31 Juli 2025   18:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Wilayah Greenland & Denmark (Sumber: BBC)

"20 Januari 2025 adalah hari pembebasan," "zaman Keemasan Amerika dimulai sekarang," begitu kata Donald Trump pada pembukaaan pidato pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 yang selenggarakan di dalam Gedung Capitol- suhu diluar yang mencapai 5 drajat celcius tidak memungkinkan pelantikan digelar di tangga luar gedung seperti biasa. Keinginan ini tenggambarkan jelas dengan kebijakannya yang dieksekusi langsung lewat 41 Perintah Eksekutif Presiden, terbanyak yang dilakukan pada satu hari yang sama oleh Presiden Amerika Serikat.

Perintah Ekskutif sendiri merupakan perintah tertulis yang dikeluarkan oleh presiden kepada pemerintah federal yang tidak memerlukan persetujuan Kongres yang diatur dalam Pasal II Konstitusi AS, yang menyatakan: "Kekuasaan eksekutif akan dilimpahkan kepada presiden Amerika Serikat". Salah satu dari 41 Perintah Eksekutif yang diinisiasi Trump adalah menempatkan Amerika sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negeri.

Prioritas utama dalam kebijakan luar negeri yang dimaksudkan Trump juga tersirat lewat pidatonya di Florida beberapa hari sebelum dilantik, Trump juga menegaskan akan mengambil alih Greenland. "Demi tujuan keamanan nasional, dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat memandang kepemilikan dan kendali atas Greenland sebagai kebutuhan mutlak".

Tak hanya itu, setelah satu minggu mengatakan minatnya, ketertarikan Amerika serikat semakin dipertebal dengan putra Donald Trump, Donald Trump Jr. yang melakukan kunjungan ke Nuuk, Greenland sebagai perjalanan tidak resmi (bukan kenegaraan). "sebagai orang yang suka beraktivitas di luar ruangan, saya bersemangat untuk mampir ke Greenland minggu ini," ucapnya kepada CNN.

Rencananya untuk mengambil alih Greenland-dengan cara membeli, sebenarnya sudah pernah ia lontarkan pada akhir masa jabatannya pada 2019. Yang kemudian ditanggapi oleh Perdana Mentri Denmark saat itu, Mette Frederiksen sebagai hal yang tidak masuk akal.

Greenland merupakan sebuah tempat yang terus dibicarakan dan diinginkan Trump selama satu bulan terakhir. Bak ibu yang sedang mengandung, Trump sedang mengidamkan kepemilikan tempat tersebut di bawah kendalinya. Lantas, mengapa trump menginginkan tanah salju seluas Greenland?

Sejarah Greenland dan Denmark

Peta Wilayah Greenland & Denmark (Sumber: BBC)
Peta Wilayah Greenland & Denmark (Sumber: BBC)

Menelisik bagaimana sejarah Greenland. Greenland merupakan pulau terbesar di dunia (setelah Australia yang dianggap sebagai benua tersendiri). Wilayah ini adalah bagian dari otonomi Denmark dan terletak di antara Samudra Atlantik Utara dan Arktik. Greenland memiliki populasi sekitar 56.000 orang yang terkonsentrasi di sekitar garis pantai. Hampir 90% dari mereka adalah suku Inuit asli Greenland.

Wilayah daratan Greenland didominasi oleh lapisan es yang luas, yang menutupi sekitar 79% dari total luas pulau. Lapisan es ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 1.500 meter dan mencapai ketebalan maksimum sekitar 3.000 meter. Sisa wilayahnya terdiri dari pegunungan, fjord, dan dataran rendah yang sebagian besar tidak berpenghuni. Iklim Greenland bervariasi dari arktik di utara hingga subarktik di selatan, dengan musim panas yang dingin dan musim dingin yang sangat dingin. Misalnya, di ibu kota Nuuk, suhu rata-rata terendah pada bulan Januari adalah -10C, dan suhu rata-rata tertinggi pada bulan Juli adalah 9,9C.

Angin perpolitikan Greenland sendiri dimulai tahun 2008, melalui referendum, Greenland memperoleh otonomi yang lebih besar, termasuk kontrol atas sumber daya alam dan kebijakan luar negeri tertentu. Meskipun demikian, Denmark masih bertanggung jawab atas pertahanan dan kebijakan luar negeri Greenland. Walau begitu, Greenland saat ini memiliki otonomi pemerintahan yang dijalankan dengan sistem parlementer, di mana perdana menteri bertindak sebagai kepala pemerintahan.

Sumber Daya Alam Greenland

Gambar Perumahan Penduduk Greenland 
Gambar Perumahan Penduduk Greenland 
Sumber daya alam di Greenland dapat dikatakan melimpah. Boleh jadi ini yang alasan pendukung Amerika untuk mendapatkan Greenland. Dengan tanah area seluas 2.166.086 kilometer persegi, Greenland memiliki kekayaan sumber daya alam yang signifikan, termasuk mineral berharga seperti seng, timah, emas, bijih besi, dan elemen tanah jarang. Selain itu, terdapat potensi minyak dan gas alam di wilayah tersebut. Contoh saja di Kvanefjeld. Kvanefjeld merupakan rumah bagi salah satu deposit unsur tanah jarang terbesar di dunia yang belum dikembangkan di luar China. Tujuh belas unsur, termasuk skandium dan yttrium, terkubur jauh di bawah tanah di sana. Mereka digunakan dalam segala hal mulai dari telepon seluler, urbin angin hingga mobil listrik. Sumber daya alam yang dimiliki Greenland saat ini akan menjadi keuntungan finansial yang besar bagi Amerika Serikat jika mereka berhasil mengambil alih Greenland, hal ini juga dapat menjadi modal bagi Negeri Paman Sam dalam perang dagang dengan China.

Greenland sebagai Jalur Perdagangan Terbaru

Pemanasan Global yang terus terjadi di sepanjang tahun telah membuat Greenland kehilangan esnya. Bahkan dalam musim dingin, lautan di sekitar Greenland sudah tidak membeku seperti biasanya. Sejak tahun 1992, Greenland telah kehilangan sekitar 182 miliar ton (169 miliar metrik ton) es setiap tahun, dengan kerugian mencapai 489 miliar ton per tahun (444 miliar metrik ton) pada tahun 2019. Lebih lanjut, menurut Andreas Ahlstrm, seorang ahli Glasiologis di GEUS (Geological Survey of Denmark and Greenland) mengatakan "Kami menghitung bahwa jumlah tersebut setara dengan 2,5 juta liter per detik sepanjang tahun, siang dan malam," yang jika dihitung akan setara dengan 150 juta liter per menit, 9.000 juta (9 miliar) liter per jam, dan 216.000 juta (216 miliar) per hari.

 

Gambar Rute Jalur Perdagangan Dunia (Sumber: Arctic Council)
Gambar Rute Jalur Perdagangan Dunia (Sumber: Arctic Council)

Tak hanya Greenland, lautan Artik yang tadinya beku sepanjang musim dingin juga tidak demikian. Mencairnya es yang ada di sekitar Greenland dan laut Artik telah membuka mata Amerika Serikat. Alih-alih sekadar sumber daya alam, mencairnya es-es yang ada di Greenland memberikan pengaruh bagi Trump untuk tetap bisa mengambil alih Greenland. Faktor Geopolitik Greenland. Setelah mencairnya es yang ada di Greenland, serta letaknya yang diapit oleh Samudra Atlantik Utara dan Arktik memungkinkan kesempatan pada kapal-kapal pengangkut barang perdagangan international untuk menghemat waktu perjalan dari satu negara ke negara lainnya atau dari satu Benua ke Benua lainnya lewat Lintasan Barat Laut, di sepanjang garis pantai utara Amerika Utara, dan Rute Laut Transpolar, melalui pusat Samudra Arktik. Saat es laut Arktik mencair, rute-rute ini dapat mengurangi waktu pengiriman dan melewati titik-titik sempit tradisional seperti Terusan Suez dan Panama.

Greenland memiliki potensi strategis untuk memengaruhi hasil persaingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Tiongkok telah menunjukkan ketertarikannya pada kekayaan mineral Greenland serta perannya dalam mengendalikan jalur perdagangan di wilayah Arktik. Pada tahun 2018, Dewan Informasi Negara Republik Rakyat Tiongkok merilis buku China's Arctic Policy, yang menguraikan strategi Arktik mereka, termasuk rencana membangun "Jalur Sutra Kutub" sebagai bagian dari proyek infrastruktur global. Namun, upaya tersebut gagal akibat tekanan dari Amerika Serikat. Selain itu, AS juga berhasil menggagalkan rencana Tiongkok untuk membangun bandara baru dan mengubah pangkalan militer Denmark yang terbengkalai menjadi fasilitas penelitian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun