Buya Syafii' dikenal sebagai sosok yang sangat toleransi.Beliau meyakini bahwa kedamaian di bumi ini hanya ada satu syarat,yakni toleransi,dengan toleransi semua umat manusia menghargai setiap perbedaan yang ada,dan menerimanya dengan lapang dada,dan kehidupan yang harmoni bukan lagi sebagai mimpi.Salah satu perkataan Buya yang menyentuh hati adalah,"Perbedaan itu sunatullah,telah disetujui oleh hukum alam dan keniscayaan,Bukan semata-mata hanya agama saja yag berbeda,namun adat istiadat,bahasa,latar belakang,dan macam-macam perbedaan lainnya.Dan itu memperkaya kehidupan manusia," (Buya Syafii')
2. Sosok yang sederhana
Bukan hidup yang sederhana,namun beliau pantas dinobatkan sebagai simbol kesederhanaan.
Seorang pemimpin yang memiliki jabatan tinggi ini,tak menghiraukan untuk kehidupan yang terus menerus di puji.Bukan tidak mau untuk di istimewakan,namun inilah sifat kesederhanaan beliau yang harus kita ikuti.Yang seharus nya beliau duduk manis dan dikawal oleh ajudan negara,namun tak disangaka beliau pernah terlihat menaiki kereta dan rela berdempetan dengan rakyat biasa.
Tak hanya itu,sifat beliau yang merakyat sangat melekat ketika beliau suka untuk bersenda gurau disebuah angkringan tepi jalan raya.Juga,rasanya tidak heran jika beliau selalu menolak untuk berpergian menaiki mobil dinas,dan lebih memilih menaiki sepedah untuk menghadiri acara seminar.
Namun sosok kesederhanaan beliau bukan semata-mata untuk dipamerkan di layar kaca.Namun inilah sosok Buya Syafii' yang kesederhanaan nya tertanam didalam hati dan tidak mengharapkan untuk dipuji.
3. Menjungjung tinggi kehormatan wanita
Sifat beliau untuk menghormati wanita di awali dengan kasih sayang kepada ibu dan istrinya.
Bukti beliau sangat menghormati istrinya dapat dilihat pada buku persembahan yang diberikan kolega untuk ulang tahunnya ke-86 berjudul Ibu Kemanusiaan : Catatan-catatan Perempuan untuk 86 tahun Buya Ahmad Syafii' Maarif (2021)
Kesaksian orang lain pun membuat kita terkejut,dengan sosok Buya Syafii' yang di gambarkan sebagai  suami yang menghormati istrinya.Buya Syafii' ini adalah sosok penyayang ,beliau diceritakan biasa melakukan pekerjaan rumah tangga,bahkan hingga usia tuanya.Para tamu Buya Syafii' pun sering melihat Buya sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya.Juga beliau biasa belanja kep pasar dan pintar dalam memasak.
Beliau juaga adalah sosok yang menolak. poligami,yang dibuktikan dalam autobiografinya,Titik-titik Kisar di Perjalananku (2006).
