Era reformasi kini ditemukan banyak argumen dan opini publik terkait isu social yaitu, kebolehan perempuan mempimpin. Kepemimpinan perempuan kemudian menjadi topik menarik dalam Islam, yang kerap menimbulkan pro dan kontra para ulama'. Isu ini bahkan menyebabkan beberapa pihak berselisih pendapat, ada yang setuju dan menilai perempuan mampu membawa perubahan dan kemajuan atas pimpinannya. Namun, ada juga yang tidak setuju, beranggapan seorang perempuan seharusnya dikasihi, dilindungi, dan dipenuhi haknya, tanpa harus menjadi seorang pemimpin. Sebelum itu, fenomena ini juga pernah terjadi saat zaman sahabat, terkait kepemimpinan Sayyidah Aisyah dalam Perang Jamal.
Prof. Quraish Shihab berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan tugas pokok seluruh manusia sejak ia dilahirkan. Semua manusia adalah pemimpin, paling tidak ia harus bisa memimpin dirinya sendiri. Beliau setuju dan memperbolehkan perempuan menjadi pemimpin bagi sesame perempuan maupun laki-laki dengan catatan ia tidak meninggalkan dan melalaikan tugas intinya menjadi seorang ibu untuk mendidik, merawat, dan menyayangi anak-anaknya. Quraish Shihab tidak menyatakan secara langsung bahwa tugas perempuan hanyalah di lingkup rumah tangga, tapi ia selalu menegaskan bahwa mendidik dan memberi kasih sayang terhadap anak-anak adalah tugas utama perempuan. Dalam al-Quran terdapat berbagai macam ayat yang membahas tentang kedudukan wanita yang menjadi rujukan, salah satunya pada Qs. At-Taubah ayat 71;
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Pada ayat ini terdapat dhamir yang merujuk pada laki-laki dan perempuan yang berarti mereka memantapkan imannya terlihat dari amal saleh yang diperbuat. Quraish Shihab memulai penafsirannya berdasarkan kalimat per kalimat. ( " (sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Walaupun ayat ini memiliki kemiripin dengan ayat 67 ( " (sebagian mereka dari sebagian yang lain" namun, keduanya memiliki redaksi yang berbeda. Selanjutnya, ayat ini menjelaskan Sebagian rahmatnya dengan menegaskan bahwa Allah menjanjikan dengan janji yang pasti kepada orang orang mukmin bahwa mereka semua akan dianugerahi surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, yang mereka nikmati secara terus menerus (kekal) dan ada juga tempat yang bagus yakni istana-istana hunian di surga 'adn.
Sebagai seorang manusia pasti semuanya menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Terlepas dari semua itu, perempuan juga dapat menjadi pemimpin untuk orang lain, bukan hanya dirinya sendiri. Hal ini terbukti dalam kepemimpinan di Indonsia, banyak perempuan-perempuan berkarakter, berpotensi, dan berdedikasi menjadi kepala sekolah, rektor universitas, kepala desa, pemimpin daerah, bahkan menjadi presiden. Sosok inspiratif perempuan yang menjadi pemimpin misalnya, Megawati Soekarno Putri, Khofifah Indar, Mimik Idayana, dan masih banyak yang lainnya, beliau-beliau termasuk dalam pemimpin yang ulet dan kompeten. Namun, tugasnya menjadi seorang ibu di keluarga tetap terlaksana, dalam menyayangi, mendidik, dan mengasihi keluarga.
Reference
Romziana, Luthviyah, Linda Fajarwati, Analisis Kritis M. Quraish Shihab Terhadap Karakteristik Kepemimpinan dalam Tafsir Al-Mishbah, Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Hadist, no.2, Juni 2023.
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian, Al-Qur'an, Vol. 11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002).
https://tafsirq.com/9-at-taubah/ayat-71 diakses 19 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI