Mohon tunggu...
Faiz Ashshiddiqi
Faiz Ashshiddiqi Mohon Tunggu... Penulis - Analis Komunikasi

Analis komunikasi, media, pesan, branding, worklife.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pasti Sukses, Cara Membangun Kebiasaan Baik Step by Step

22 Januari 2023   06:09 Diperbarui: 26 Januari 2023   10:46 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sukses by Andrea Piacquadio (pexels.com/@olly)

Ini mungkin mengejutkan Anda, sebagian besar orang pergi ke tempat gym hanya dalam bulan-bulan awal. Hal ini juga yang membuat pelaku bisnis gym berani memberikan promosi harga berlangganan yang sangat murah dalam bulan-bulan awal. Karena pelaku bisnis gym tersebut mengerti kecenderungan pelanggan mereka.

Inkonsistensi membentuk kebiasaan baru bukanlah hal yang aneh. Banyak orang gagal dalam mencapai tujuan mereka bukan karena mereka tidak tahu tindakan apa yang akan mereka lakukan, melainkan karena tidak konsisten dalam menjalankan kebiasaan baru. 

Di era sekarang, di saat aplikasi berbagi video booming, banyak orang berlomba-lomba menjadi konten kreator. Banyak wajah-wajah baru yang kita kenal berhasil dan sukses menjadi populer karena youtube, instagram, tiktok dan sebagainya. Tapi jumlah orang yang gagal menjadi konten kreator juga tidak sedikit.

Orang Berhasil dan Orang yang Gagal Memiliki Tujuan yang Sama

Orang gagal cenderung fokus pada tujuannya. Mereka cenderung ambisius yang secara keliru mengandaikan bahwa tujuan-tujuan ambisius telah mengantar mereka ke kesuksesan. Mereka mengabaikan semua orang yang memiliki tujuan sama tapi tidak berhasil meraih sasaran.

Setiap karyawan di sebuah perusahaan ingin meraih prestasi. jika orang sukses dan orang gagal memiliki tujuan yang sama, berarti tujuan bukan pembeda antara orang yang berhasil dan orang yang gagal. 

Bukan tujuan meraih prestasi yang mendorong karyawan terbaik menjadi unggul dalam sebuah pekerjaan. Tapi ketika menerapkan sistem dengan perbaikan-perbaikan kecil secara terus-meneruslah mereka meraih hasil yang istimewa.

Mulailah dengan Kebiasaan Kecil

“Bila Anda merasa sulit mengubah kebiasaan, masalah bukan terletak pada diri Anda. Masalahnya ada pada sistem Anda. Kebiasaan buruk berulang dan terus berulang bukan karena Anda tidak ingin berubah, tapi karena Anda memiliki sistem yang keliru untuk melakukan perubahan” (James Clear, 2019: 33).

Cara yang paling ampuh untuk membentuk kebiasaan baru adalah mulai dengan melakukan kebiasaan kecil. Jika Anda ingin menjadi karyawan berprestasi, mulailah dengan kebiasaan kecil, datanglah 5 menit lebih awal dari jam datang yang biasanya Anda lakukan. 

Jika Anda ingin membuat badan Anda berotot, jangan buru-buru daftar ke tempat gym dulu, belilah dumbbell kecil dan mulailah angkat beban dirumah dengan jumlah yang sedikit dan tidak memberatkan Anda, tapi bisa Anda lakukan setiap hari. Jika Anda ingin menjadi penulis buku, mulailah dari membangun kebiasaan kecil menulis beberapa paragraf tapi rutin setiap hari.

Anda bisa membuat kebiasaan-kebiasaan kecil menyesuaikan dengan tujuan Anda. Perlu diingat, kebiasaan baru ini haruslah kebiasaan kecil yang tidak memberatkan Anda. Memang dalam jangka pendek, seolah-olah tidak ada kemajuan yang terlihat dengan melakukan kebiasaan kecil. Tapi dalam jangka panjang Anda akan melihat hasilnya.

Fokuslah pada Sistem Membangun Kebiasaan

Ingatlah satu kebiasaan yang sudah Anda lakukan setiap hari. Lalu pikirkanlah, bagaimana dulu kebiasaan itu terbentuk. Mengapa bisa terjadi kebiasaan itu? Apakah kebiasaan yang Anda lakukan sekarang terjadi karena dulu Anda punya tujuan? Misalnya sepulang sekolah atau kerja, Anda melakukan kebiasaan melepas sepatu, melepas kaos kaki, cuci tangan dan kaki, berganti pakaian santai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun