Harus diakui, kita sedang memiliki pemimpin yang luar biasa saat ini. Mungkin diantara kita akan menyangsikan ini, tapi bukti dan fakta yang akan berbicara.
Sejak Pemilu 2014 lalu, berbagai fitnah, informasi hoax, cacian, hinaan, hingga 'nyinyiran' diterima oleh Presiden kita. Tak hanya menyerang pribadinya saja, namun juga menyasar keluarganya.
Tapi, bagaimana reaksinya? Dia tetap bekerja. Tak peduli orang berkata apa tentang dia, namun dia tetap sibuk mengabdi untuk negeri. Membangun badan dan jiwa bangsa Indonesia.
Ya, dia adalah Presiden Joko Widodo. Presiden Kita, Republik Indonesia.
Selama hampir empat tahun pengabdiannya ini, kita bisa menyaksikan sendiri pembangunan digeber dari Sabang hingga Merauke. Melalui Nawa Cita, dia ingin mewujudkan Indonesia yang berkemajuan sekaligus berkeadilan.
Fokus utamanya adalah membenahi masalah ketimpangan dan daya saing bangsa ini. Untuk itu, pembangunan infrastruktur dijadikan prioritas utama. Karena dengan program tersebut, daerah-daerah yang terisolasi menjadi terbuka, daerah yang belum berkembang akan turut tumbuh dan berkembang, dan kemajuan perekonomian diharapkan akan lebih merata.
Dengan semangat keadilan, Presiden Jokowi ingin ketimpangan antar daerah bisa dikurangi. Untuk itu, pembangunan dijalankan dari pinggiran, dari wilayah terluar dan terbelakang. Itulah yang disebutnya sebagai pembangunan dengan paradigma Indonesia-sentris.
Wujudnya, kita bisa saksikan sendiri. Presiden Jokowi dalam waktu tiga tahun ini telah membangun jalan Trans Papua sepanjang 3.976 km. Jalan ini ditargetkan akan mencapai 4.330 km pada 2019 nanti.
Pemerintahan Presiden Jokowi juga memulai membangun Jalan Lintas Kalimantan di sepanjang perbatasan Malaysia, dimulai dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara Sepanjang 1900 Km.
Presiden Jokowi juga sedang menyambungkan Kalimantan dengan kereta api. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga memulai membangun konektivitas antar kota di Sulawesi dengan jalur kereta api juga.
Kemudian, kita juga bisa lihat sendiri berbagai proyek jalan bebas hambatan (tol) mulai hadir di Sumatra. Jalan tol trans-Sumatra ini juga menyambungkan Aceh hingga Lampung.