Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sale, Emang Orang Itu Barang?

30 Oktober 2012   04:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351571783346307129

#ilustrasi. Sumber gambar

Sekalipun semua orang punya barang, tidak lantas bisa menggunkan kata “sale”, seperti iklan yang sedang heboh dari negeri Malaysia, “Indonesian Maids On Sale” untuk mengobral “orang”. Itu sama saja menyamakan orang dengan barang, orang Indonesia lagi. Sudah pasti akan memancing perhatian banyak orang Indonesia.

Sale dalam bahasa sehari-hari bisa diartikan cuci gudang, banting harga, diskon besar-besaran lazim digunakan untuk obral barang.

Selain digunakan untuk barang, memang kata “sale” tidak salah juga dipakai dalam industri jasa, seperti jasa penerbangan, jasa pelayaran dan pengurusan dokumen, jasa konstruksi misalnya perusahaan baru yang ingin menarik perhatian pelanggan. Tapi kalau digunakan untuk jasa Pembantu Rumah Tangga emang masalah buat loe? Mungkin si pembuat iklan beranggapan demikian. Yang di sale adalah jasanya. Bukan orangnya.

Masalahnya adalah penggunaan kata Indonesian yang berarti orang Indonesia  digunakan sebelum kata maids yang berarti: pembantu, pelayan, babu, warga negara Indonesia. Sangat kurang pantas didengar? Menurut saya sipembuat iklan itu sedang mempertontonkan ke tidak tahuannya.

Seperti misalnya kasus pulau di Indonesia di jual, indonesian pasti akan bereaksi, koq bisa sih, siapa yang menjual, siapa yang mempunyai otoritas menjual dan melarang dll.

Atau kebudayaan yang sudah jelas-jelas milik kita diaku-aku sama negara lain, pun kita marah, tapi setelah dikonfirmasi ke pihak terkait, masalahnya bisa diselesaikan.

Intinya setiap aset yang ada didalam negara Indonesia terusik, maka sudah pasti ada penolakan. Nah reaksi masyarakat itulah yang disampaikan oleh perwakilan Indonesia di Malaysia.

AntaraKL dalam beritanya tentang masalah TKI On Sale, melaporkan bahwa Dubes Herman sudah mengecek langsung ke lokasi yang ada didalam iklan, sudah juga menyambangi kantor kementerian luar negeri Malaysia untuk menyampaikan nota protes dan keberatan serta meminta pemerintah Malaysia mengusut tuntas kasus yang patut diduga penipuan ini [1].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun