Mohon tunggu...
Faizatun Hanifah
Faizatun Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengungkap Glass Ceiling yang Menghambat Perkembangan Karier Perempuan

12 Maret 2024   22:21 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Glass Ceiling adalah salah satu bukti adanya ketidaksetaraan gender. Mengapa demikian? Karena sebenarnya Glass Ceiling sendiri diartikan sebagai hambatan yang dialami kaum perempuan dalam dunia karır. Dimana karena hambatan-hambatan tersebut kaum perempuan tidak mengalami kemajuan yang pesat dalam berkarir padahal mereka mempunyai skill yang unggul. 

Selain itu, banyak mereka yang sudah bekerja selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak mendapatkan kenaikan jabatan yang tinggi atau tidak dipromosikan. Hal ini dapat menjadikan kaum perempuan terlihat tidak memiliki pencapaian dalam karirnya.

Adanya Glass Ceiling ini menyebabkan ketidakadilan bagi kaum perempuan ataupun kaum minoritas dalam bidang pekerjaan tertentu dan secara tidak langsung dapat disebut sebagai diskriminasi atau ketidaksetaraan gender. Fenomena ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender. Selain itu, kurangnya kemampuan serta sikap tanggungjawab dalam pekerjaan juga dapat menjadi penyebab munculnya glass ceiling.

Fenomena glass ceiling ini dapat dicegah melalui beberapa upaya, seperti memberikan peluang atau kesempatan yang sama untuk pengembangan karir dan juga promosi bagi perempuan ataupun kelompok yang minoritas dalam suatu pekerjaan. Selain itu, adanya peningkatan kesadaran terhadap kesetaraan gender juga penting untuk mencegah timbulnya fenomena glass ceiling tersebut. 

Alangkah baiknya jika kita saling menghargai kemampuan masing-masing individu, baik perempuan maupun laki-laki dalam karir mereka. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya perpecahan dan akan tercipta kehidupan yang lebih damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun