Mohon tunggu...
Faiz Abdalla
Faiz Abdalla Mohon Tunggu... Politisi - Politician

Ketua Karang Taruna Kab Gresik; Juara 1 Karang Taruna Berprestasi Provinsi Jawa Timur 2022; Tenaga Ahli Bupati Gresik 2021-2024; Tinggal di @faizabdalla3101 (IG).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sore di Bale Keling

17 Juli 2020   15:06 Diperbarui: 17 Juli 2020   14:56 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geladak Perahu Bale Keling di Kroman Gresik yang sedang viral (Dokpri)

Pak Samsul buru-buru menyambut. Saya yang baru memarkir motor, langsung dihampiri dan disalaminya. "Sehat, Mas?" sapanya. "Alhamdulillah, Pak," jawabku.

Ketua Rukun Nelayan Kelurahan Kroman ini langsung menggiring saya ke sebuah balai nelayan. Balai inilah yang disebut Bale Keling. Tempat berkumpulnya para nelayan Kelurahan Kroman, Gresik.

Setelah mengobrol singkat. Saya diajak ke lokasi yang saat ini sedang viral dan banyak dikunjungi. Kami tak berdua. Ada juga Mas Iskandar, ketua Gresik Ekspresi (Gresker) yang berkontribusi mengviralkan Bale Keling.

Kami menapaki sebuah geladak perahu dari kayu sepanjang 268 meter. Tempat inilah yang kini menjadi viral. Sejak komunitas Gresker bersama Kartar dan rukun nelayan setempat memberi cat warna-warni.

"Mulai hari ini, sudah ditiketkan, Mas. Kemarin hanya dikenakan parkir," kata Pak Samsul sembari menunjuk loket tiket yang masih dibangun dari kayu.

Ia pun menunjuk sederet penjual di sebelah loket tiket. Katanya, warga Kroman juga sudah merasakan dampak ekonomi sejak Bale Keling viral dan ramai dikunjungi. Banyak warga lokal yang berjualan jajanan.

Saat menapaki geladak itu. Pak Samsul menjelaskan, kalau di Kroman ada 105 perahu warga. Perahu-perahu itu berjejer di sepanjang geladak. Dari total itu, ternyata hanya sebagian kecil yang masih difungsikan mencari ikan.

"Tinggal belasan perahu, Mas," ucapnya.

"Lah terus, sisanya buat apa?" tanyaku.

Ia pun menunjuk sebuah pelabuhan milik salah satu BUMN di depan mata kami. "Sebagian besar digunakan untuk jasa tambang dan supplier makanan," jelasnya.

"Istilahnya 'taksi air'," sahut Mas Is.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun