Mohon tunggu...
Faiza Nabila
Faiza Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

people who like music and books

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok yang tak Kenal Kata Lelah

30 Januari 2023   09:21 Diperbarui: 30 Januari 2023   09:24 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari mengintai di ufuk timur, hawa dingin masih terasa disekujur tubuh, angin berhembus menerpa wajah sosok laki-laki yang duduk di teras rumahnya, seakan-akan menunggu seseorang mendatanginya. Ya, itu anaknya. Dua gadis cantik dengan pakaian rapi menghampirinya. Setiap pagi tugasnya adalah mengantar anak-anaknya ke persimpangan agar bisa menunggu angkot untuk berangkat menimba ilmu.


Sosok yang tak peduli siang dan malam mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi keberlangsungan hidup keluarganya, sosok yang tak kenal pamrih, pemikul beban berat yang tak pernah merintih. Tak lain adalah Ayah. Sosok yang paling kuat dalam keluarga yang tak kenal kata lelah.


Motor astreanya yang bergerak setiap hari untuk mengantar anak-anaknya, lalu melaju ke sebuah bengkel yang terletak lumayan jauh dari rumah. Suara hiruk pikuk pun terdengar di bengkelnya, sedikit demi sedikit telah menyelesaikan salah satu barang milik pelanggan.


Waktu demi waktu, jam pun berganti. Matahari sudah menguasai bumi, panas matahari membakar kulit sosok laki-laki yang mengendarai astreanya melaju pulang dengan membawa kebutuhan masak untuk siang ini. Tak lupa pula sosok yang penuh kasih sayang sudah bergerak duluan di dapur untuk mengisi bakul nasi. Dengan kebutuhan yang suaminya bawa pulang, ia membuat makanan yang sederhana dan menyantap makanan tersebut bersama istri dan anak-anaknya.


Panasnya mentari tak kunjung hilang, begitu pun semangat sosok laki-laki itu yang tak pernah pudar. Dengan mengendarai motor astreanya ia pun menuju padang hijau tempat ia bisa membawa pulang beras untuk keluarganya. Detak-detak cangkul kini telah menghancurkan ilalang-ilalang yang tumbuh menutupi sepetak bidang sawah.


Hampir waktunya mentari terlelap dan munculnya sang purnama di langit yang dihiasi bintang-bintang. Sosok laki-laki itu tiba di pekarangan rumahnya dengan membawa pulang peralatan yang digunakan untuk pergi ke sawah. Dia terlihat lelah, tapi senyum dikerutan wajahnya selalu terpancar ketika kakinya melangkah maju masuk kedalam istananya.


Sosok laki-laki yang bekerja untuk membiayai anak-anaknya dalam menempuh dunia pendidikan, kadang-kadang ia harus menahan untuk tidak membeli barang dan makanan kesukaannya. Dia tau, anak-anaknya harus lebih bahagia dari dirinya, dia ingin semua anaknya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Lelah, tapi ia tak mau memikirkanya, harus ada senyuman yang harus ia lontarkan kepada anak-anaknya agar mereka tak tau lelah yang ia rasakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup lainnya. Meskipun  pundi-pundi rupiah yang dihasilkan tidak begitu memuaskan, tapi ia yakin dia bisa merubah nasib kehidupan anak-anaknya agar kelak anaknya tidak merasakan apa yang dirasakannya sekarang.


Segenap tenaga dan separuh waktu di sisa usianya telah ia korbankan untuk keluarga dan kedua putri tercintanya. Namun demikian, ia ikhlas menjalankan tugasnya sebagai ayah yang ingin mengantarkan kedua putrinya menggenggam bintang masa depan yang mereka dambakan, dan juga sebagai kepala keluarga yang harus menempuh badai rintangan kehidupan yang selalu menerpa di setiap sudut perjuangan. Perjalanan sang ayah yang masih panjang, membentang luas sejauh mata memandang, kadang ia harus rela jam istirahatnya berkurang hanya semata mata demi keluarga, agar anak-anaknya dapat mengeyam  pendidikan dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun