Purwodadi, Kabupaten Grobogan (1/12/2021) -- Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia memasuki babak baru dalam fase penyebarannya. Sejak Kedatangan virus COVID-19 varian delta menjadikan penyebaran virus menjadi sangat cepat selain itu terdapat beberapa mutasi virus COVID-19 yang berbahaya.Â
Salah satu mutasi virus adalah varian Beta B.1.351 dan varian Omicron B.1.1.529. Â Menurut laporan dari Epidemolog dari Griffifth University Australia Dicky Budiman yang dilansir dari Kompas.com mengatakan varian baru B.1.1.529 Omicron disebut 500 persen lebih menular dari pada virus corona asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.
" Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya, " jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).Â
Melihat kondisi tersebut pemerintah melakukan segala upaya untuk pencegahan penularan COVID-19, salah satunya pemerintah menerbitkan sejumlah peraturan baru terkait penanganan COVID-19.Â
Aturan pertama, pemerintah resmi menutup pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan dalam 14 terakhir dari 11 negara yang telah terjadi transmisi lokal varian Omicron.Â
Selain itu protocol kesehatan harus dilaksanakan dengan baik dan benar, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau mensterilkan tangan dengan rutin dan teratur.Â
Bentuk nyata dari upaya mensterilkan tangan adalah dengan tersedianya hand sanitizer yang terdapat di tempat-tempat umum.
 Namun yang menjadi problematika dari penempatan tersebut adalah penggunaan dari hand sanitizer tersebut yang ditekan oleh banyak orang secara bergantian yang mana berpotensi meninggalkan virus COVID-19 pada tuas penekan dari botol hand sanitizer tersebut.
Berdasarkan kondisi di atas, Faisal Febry Nurdiansyah (21), salah satu mahasiswa KKN TEMATIK PERCEPATAN VAKSIN UNDIP BEKERJA SAMA DENGAN UNICEF TAHUN 2021, membuat alat hand sanitizer Otomatis menggunakan sensor infrared. Alat ini menggunakan prinsip kerja dimana ketika tangan didekatkan ke sensor maka sinyal tersebut diteruskan dan hand sanitizer keluar dengan sendirinya.
Dengan melihat kondisi lokasi KKN yang berada di Kelurahan Purwodadi tepatnya di Masjid Al-Kautsar RW 21 RT 04, yang mana beberapa kegiatan ibadah masih berjalan, membuat penempatan alat hand sanitizer Otomatis ini akan menjadi sangat berguna dan bermanfaat untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di Masjid Al-Kautsar RT 04 RW 21 Kelurahan Purwodadi.Â