Selama ini pasar saham Indonesia (IDX) tergolong tangguh menghadapi gelombang tekanan tak henti. Indeks mencapai tingkat tertinggi di aras 5.215 pada 20 Mei 2013. Setelah itu naik turun namun masih kerap di atas 5.000 hingga 5 Juni. Sempat mencapai tingkat terendah di aras 4.419 pada 25 Juni, indeks berfluktuasi di kisaran 4.500 - 4.800 sampai akhir Juni. Setelah pidato Presiden mengantarkan RAPBN 2014, pada 16 Agustus 2013, indeks melorot tajam hingga Senin (26/08). Tak tertahankan lagi, untuk pertama kalinya pertumbuhan indeks saham year on year (yoy) akhirnya memasuki zona merah dengan minus 0,6 persen. Year to date (ytd) sudah lebih dulu minus. Per 23/8/2013 tercatat minus 4,54 persen. Dalam US$ sudah barang tentu baik yoy maupun ytd kemerosotannya lebih dalam.