Mohon tunggu...
FAIQOTUL HIMMAHLARIFANDI
FAIQOTUL HIMMAHLARIFANDI Mohon Tunggu... Guru - Pelajar

From Banyuwangi Stay Jember Pelajar IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Imam Ghazali

1 April 2020   21:24 Diperbarui: 1 April 2020   21:39 2692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Imam ghazali adalah seorang ulama yang zuhud. dibalik kesuksesannya banyak cerita perjuangan tentang beliau. Mulai dari hinaan sampai pujian oleh masyarakat sekitar. Dibalik perjuangannya kita dapat mengambil beberapa hikmah dan pelajaran bagaimana perjuangan beliau mencari ilmu pengetahuan.  Dan Dengan segala kegigihan dan keyakinannya sampailah pada saat ini seorang al-ghazali yang terkenal dengan segala pemikirannya.

Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad AlGhazali. masyarakat sekitar biasa memanggilnya dengan Ghazzali (dua z) yang artinya tukang pintai benang, karena pekerjaan ayahnya adalah seorang tukang pintai benang, tapi umumnya dipanggil al Ghazali (satu z) diambil dari kata Ghazala yaitu nama desa kelahirannya. 

Al Ghazali lahir pada pertenghan abad ke-5 hijriyah, tepatnya pada tahun 450 H/1058 M didesa Thus, Khurasan, Iran. Masa muda imam ghazali bertepatan dengan munculnya para cendekiawan. Beliau juga memiliki  beberapa gelar diantaranya “HUJJATUL ISLAM” (pembela islam), “ZAINUDIN” (hiasan agama), BAHRUN MUGHRIQ (samudra yang menghanyutkan) dan masih banyak lagi.

Ayah Al Ghazali adalah seorang yang buta huruf dan miskin, meskipun begitu beliau tetap memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya, sebelum meninggal dunia ayahnya berpesan kepada sahabatnya sufi agar memberikan pendidikan kepada ke-2 anaknya (Ahmad dan Ghazali). Kehidupan al ghazali sangatlah jauh dikatakan cukup tapi beliau tetap bersabar dalam menghadapinya, dibawah bimbingan seorang sufi, imam ghazali tidak menyia-nyiakan kesepatan untuk mendapatkan pendidikaan sebanyak-banyaknya.

Beliau belajar agama dengan ustadz Ahmad bin Muhammad Razkafi, setelah selesai belajar agama dengan ustadz Ahmad bin Muhammad Razkafi, Imam Ghazali pergi ke Jurjan untuk melanjutkan meencari ilmu sebagai seorang santri. Imam Ghazali diajar oleh Abu Nars Ismaili. Setelah lulus studi di Thus dan Jurjan, Imam Ghazali melanjutkan pendidikkannya di Naisabur, dan ia bermukim disana. Dan disana beliau belajar dengan Syeikh Al Juawany salah satu pemuka agama yang terkenal, biasanya beliau dipanggil Imammul Haramain.

Bersama beliau imam ghazali belaajar tentang ilmu kalam, ilmu ushul, madzab fiqh, retorika, logika, tasawuf dan filsafahpada tahun 1091 M/484 H, setelah beberapa tahun belajar dengan beliau Al Ghazali diangkat menjadi ustadz (dosen) di universitas nidhamiyah, Baghdad. 

Selama 4 tahun menjadi rektor Imam Ghazali mulai mengalami kegundaahan hati,  krisis keraguan yang meliputi akidah dan semua jenis ma’rifat, dan imam ghazali secara diam-diam meninggalkan Baghdad menuju Syam, dia ingin menenangkan diri dan dengan cara tersebut agar tidak ada yang menghalangi nya pergi baik dari penguasa maupun sahabat dosen universitas, Al Ghazali mengatakkan pergi ke mekkah untuk melaksanakan haji. 

Pekerjaan mengajar ditinggalkan, dan mulailah Al Ghazali hidup jauh dari lingkungan manusia, beliau memilih untuk zuhud (mendekatkan diri kepada alla) Hampir 2 tahun imam ghazali menjadi seorang hamba allah yang betul-betul mampu mengendalikan gejolak hawa nafsu.

 Setellah melangla buana antar Syam-Baitul Maqdis-Hijaz kurang lebih 10 tahun, atas desakan Fakhrul Muluk pada tahun 499 H/ 1106 M Imam Ghazali kembali Naisabur untuk melanjutkan kegiatannya mengajar di universitas nidhamiyah ialah Al Munqidz Min Al Dhalal. Pada tahun 500 H/1107 M Al Ghazali kembali ke tempat asalnya di Thus. Dan disinilah ia membangun sebuah madrasah untuk mengajar. pada  tahun 14 Jumadil akhir tahun 505 H / 19 Desember 1111 M beliau wafat. 

Imam Al-Ghozali telah banyak menghasilkan karya karya yang monumental dalam berbagai ilmu,sehingga karya yang beliau tulis tidak terhitung jumlahnya, dan tidak mudah bagi seseorang untuk mengetahui seluruh judul karya karyanya. jumlah kitab yang ditulis oleh Imam Al-Ghozali sampai sekarang belum disepakati secara definitif oleh para penulis sejarah,sehingga terdapat beberapa orang yang melakukan penelitian tentang jumlah karya karya Imam Al-Ghozali hingga penelitian yang akhir dilakukan oleh Abdurrahman al-Badawi.

Yang hasilnya dikumpulkan dalam satu buku yang berjudul Muallafat Al-Ghazali, begitu banyaknya karya-karya imam ghazali yang multidisipliner. Kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali meliputi berbagai bidang ilmu yang popular pada zamannya, di antaranya tentang tafsir Al-Qur’an, ilmu kalam, usul fikih, tasawuf, mantiq, filsafah, dan lain sebagainya. Dan di antara kitab-kitab tersebut terdapat tiga kitab yang terkenal di penjuru dunia yaitu: Ihya’ Ulumuddin, Tahafut al-Falasifah, Al-Munqidz min al-dhalal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun