Mohon tunggu...
Faijul Sarifudin
Faijul Sarifudin Mohon Tunggu... Pelajar Mahasiswa

Musafir yang bertawaf di atas lembaran kosong.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Opini: Mengungkap Ilusi Kecantikan: Kapitalisme Sebagai Alat Manipulasi Perempuan

12 Agustus 2025   13:30 Diperbarui: 12 Agustus 2025   13:30 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Whet Is Emotion  Regulation (Mint Help/Pinterest)

Dalam sistem kapitalis, standar kecantikan perempuan menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan. Industri kecantikan dan media menjadi alat bagi borjuis untuk menciptakan kebutuhan palsu dan memanipulasi perempuan agar membeli produk-produk kecantikan yang tidak perlu. Hal ini menyebabkan alienasi perempuan dari tubuh dan diri mereka sendiri, serta memperkuat dominasi kelas borjuis atas kelas proletariat perempuan.

Standar kecantikan yang dipromosikan oleh kapitalisme adalah contoh dari ideologi borjuis yang bertujuan mempertahankan kekuasaan dan keuntungan ekonomi. Perempuan dipaksa untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis dan tidak sehat, sehingga mereka menjadi budak dari kebutuhan palsu yang diciptakan oleh kapitalisme.

Namun, kesadaran perempuan dapat menjadi kunci untuk menghilangkan budaya standar kecantikan yang tidak sehat ini. Melalui proses refleksi dan analisis kritis, perempuan dapat menyadari bahwa standar kecantikan yang dipromosikan oleh kapitalisme bukanlah standar yang objektif atau alami, melainkan standar yang diciptakan untuk mempertahankan kekuasaan dan keuntungan ekonomi borjuis.

Dengan memperoleh kesadaran ini, perempuan dapat mulai menolak standar kecantikan yang tidak realistis dan tidak sehat, serta mempromosikan standar kecantikan yang lebih realistis dan sehat yang tidak terkait dengan keuntungan ekonomi. Perempuan dapat mulai melihat diri mereka sendiri sebagai subjek yang memiliki nilai dan martabat, bukan sebagai objek yang dapat diperjualbelikan.

Dalam proses ini, perempuan dapat memperoleh kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri dan masyarakat. Mereka dapat mulai membangun kesadaran kolektif dan mempromosikan perubahan sosial yang lebih luas. Dengan demikian, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menghilangkan budaya standar kecantikan yang tidak sehat dan mempromosikan standar kecantikan yang lebih realistis dan sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun