2. Sering Curiga pada Orang Lain
Dalam menjalin hubungan, orang dengan trust issue kerap berprasangka terhadap ketulusan dan kejujuran orang lain. Kondisi ini akan menjadi lebih parah dengan seringnya mencurigai orang lain yang hanya akan membohongi atau menyakiti dirinya sendiri.Â
3. Sulit Memaafkan dan Mudah Menyimpan Dendam
Pengalaman yang menyakitkan membuat orang dengan trust issue menjadi sulit memaafkan dan cenderung menaruh dendam pada orang lain. Bagi mereka, memaafkan berarti membuka kesempatan untuk dikhianati kembali. Pemikiran yang keliru ini tentu berdampak buruk bagi dirinya, hubungan, dan orang di sekelilingnya.
Seseorang yang mengalami kondisi seperti ini harus segera diobati. Jika dibiarkan secara terus menerus, maka akan membahayakan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Orang yang mengalami kondisi ini akan lebih mudah merasa cemas, stress, kesepian, dan pada akhirnya akan memperburuk kesehatan mental.Â
Agar kamu tidak mengalami dampak buruk tersebut, kamu bisa mengikuti beberapa cara di bawah ini untuk mengatasi masalah trust issue, diantaranya
1. Membangun Rasa Percaya Secara Perlahan
Pelan-pelan pasti bisa. Meski tidak mudah tapi membangun rasa percaya tetap layak dicoba. Tidak perlu terburu-buru. Cobalah untuk berlatih percaya dimulai dari hal-hal yang ringan secara bertahap sembari menilai apakah pasangan layak untuk diberikan kepercayaan.
2. Mengomunikasikan Kekhawatiran
Komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk menumbuhkan suatu hubungan yang sehat. Diperlukan saling keterbukaan antar pasangan mengenai kekhawatiran yang dirasakan. Apabila ada pengalaman traumatis atau kekhawatiran akan pengkhianatan, akan lebih baik disampaikan dan dibahas bersama pasangan. Dari proses tersebut diharapkan pasangan akan mampu bekerja sama dalam membangun rasa percaya dan menjaga kepercayaan.
3. Belajar Membedakan antara Rasa Percaya dan Kontrol