Mohon tunggu...
Faidatul KaomahLovely
Faidatul KaomahLovely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

perkenalkan nama saya Faidatul Karomah Lovely. saat ini saya masih menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang prodi Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi terhadap Pendapatan Petani Cabai

19 Februari 2023   20:54 Diperbarui: 19 Februari 2023   21:07 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Faidatul Karomah Lovely, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Agribisnis

Pertanian bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanian adalah sebuah cara hidup bagi sebagian besar petani di Indonesia. Pertanian juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemanfaatkan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan hasil pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup.Sektor pertanian juga termasuk sektor yang paling dasar dalam perekonomian untuk penopang kehidupan produksi sektor lainnya.

Cabai menjadi salah satu  komoditas pertanian yang bisa dibilang cukup menarik. Disaat tertentu harganya bisa naik berlipat- lipat tapi juga bisa turun drastis seperti akhir- akhir ini. Harga cabai akan naik pada saat Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Cabai dapat tumbuh diberbagai wilayah tersebar di seluruh Indonesia dan tidak tergantung musim. Nilai ekonomi cabai terbilang cukup menggiurkan pasalnya permintaan pasarnya yang terbilang cukup stabil. Cabai juga merupakan salah satu komoditas andalan bagi petani Indonesia.

            Cabai memiliki banyak keuntungan yang terlihat membedakan dengan komoditas lainya. Namun proses pembudidayaan sampai pemasarannya cabai memiliki beberapa masalah. Masalah- masalah tersebut muncul karena petani ingin hasil yang melimpah tetapi dengan cara yang kurang benar. Selain itu juga terdapat faktor- faktor yang memicu timbulnya berbagai masalah. Faktor- faktor tersebut biasanya muncul dari petani itu sendiri atau dari pengaruh luar seperti dukungan pemerintah.

Produktivias cabai yang rendah dapat disebabkan oleh teknik budidaya cabai yang kurang baik. Setiap petani cabai biasanya mempunyai teknik budidaya sendiri. Sangat dianjuran dan dibutuhkan yang sesuai guna untuk meningkatkan produktivitas usahatani cabai. 

Ada beberapa upaya peningkatan produktivitas cabai yang  direkomendasikan yaitu penerapan teknik budidaya cabai seperti pengolahan lahan, penyiapan benih, persemaian, pemasangan mulsa, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen. Jika produktivitas belum juga memuaskan bisa jadi disebabkan oleh faktor- faktor sosial ekonomi pertanian seperti luas lahan, pendidikan, karakteristik petani dan harga jual cabai.

Menurut Sumiana (2017), harga jual yang rendah membuat petani berhadapan dengan kondisi pilihan yang sulit. Antara tetap menjual cabai walaupun mengalami kerugian karena harus mengorbankan biaya produksi dan komoditi yang dipanen atau membiarkan cabai tanpa dipanen. Tetapi petani harus memiliki uang tunai untuk modal usaha pada musim taman selanjutnya dan memenuhi kebutuhan sehari- hari. Jika uang hasil panen tersebut tidak cukup untuk modal tanam pada musim selanjutnya para petani mau tidak mau harus hutang ke bank untuk mendapatkan modal.

Karakteristik petani adalah ciri- ciri atau sifat yang dimiliki oleh seorang petani yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindakan terhadap lingkungannya. Karakteristik sosial itu diantaranya umur, frekuensi petani mengikuti kegiatan penyuluh, pendidikan, penggunaan teknologi, frekuensi mengikuti kegiatan kelompok tani dan pengalaman bertani yang dimiliki. 

Sedangkan karakteristik ekonomi diantaranya penggunaan tenaga kerja dan produksi. Salah satu faktor dalam menentukan prokduktivitas kerja dalam melakukan pengembangan usaha adalah tingkat umur, dimana umur petani yang relatif muda lebih kuat untuk bekerja dibandingkan dengan petani dengan umur yang lebih tua.

 Menurut Soewardi Herman (1997), faktor sosial ekonomi ditingkat petani perlu mendapatkan perhatian untuk mengatasi kesenjangan antara hasil potensial yang dapat dicapai dengan hasil nyata yang dipeoleh petani. Bagi kondisi lingkungan fisik dan kondisi lingkungan sosial ekonomi inilah para petani berinteraksi mengusahakan lahan budidayanya. Melalui interaksi tersebut menjadikan petani untuk menentukan keberhasilan usahataninya dengan faktor yang melekat pada diri petani secara individu. Tidak adanya faktor tersebut usahatani tidak dapat berjalan dengan baik.

Karakteristik sosial ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani cabai diantaranya seperti umur petani, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, kepemilikan luas lahan, pengalaman bertani, penggunaan teknologi, frekuensi petani mengikuti penyuluhan, kegiatan kelompok tani, penggunaan tenaga kerja dan produksi. Hal tersebut tentunya berdampak pada tingkat pendapatan rumah tangga petani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun