Pengembangan Wisata Alam Gunung Jae : Solusi Cerdas Mengatasi Pengangguran dan Meningkatkan Perekonomian Desa Sedau Kec. Narmada Kab. Lombok baratÂ
Gunung jae adalah salah satu destinasi wisata yang berada di desa sedau kecamatan narmada kabupaten Lombok Barat. Tempat ini memiliki daya tarik tersendiri mulai dari pemandangan danau yang tenang, yang dikelilingi oleh bukit serta hamparan sawah hijau sejauh mata memandang.Â
Menariknya sebelum menjadi destinasi wisata, wilayah ini dulunya merupakan tempat bagi warga sedau untuk mencari penghidupan yaitu dengan membuka tambang bahan bangunan berupa pasir dan tanah uruk. Selain itu, sebagian besar mata pencaharian masyarakat sedau yaitu bertani, menjual tuak manis, dan gula aren.Â
Wisata ini dikelola oleh Pokdarwis, dalam pengelolaan untuk membuat tempat objek wisata ini pokdarwis ( kelompok sadar wisata ) bekerja sama dengan desa untuk melakukan perizinan, karena perlu diketahui bahwa tanah yang dijadikan objek wisata itu merupakan tanah milik PEMDA ( Pemerintah daerah ) Lombok Barat dan BWS ( balai wilayah sungai ). Kemudian Desa melalui ADD ( alokasi dana desa ) mengelontarkan dana untuk membangun fasilitas yang ada di objek wisata melalui BUMDes.Â
Berkaitan dengan hal tersebut penelitian melakukan wawancara langsung dengan admin ( Dani ) yang menyatakan bahwa objek wisata alam gunung jae dikelola sepenuhnya oleh Pokdarwis yang dimana berjumlah sebanyak 21 orang dan sudah memiliki peran dalam pengelolaan objek wisata alam gunung jae.
 Objek wisata ini dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut serta dalam meningkatkan perekonomian. Salah satunya yaitu dengan menjual hasil produksi gula aren dan tuak manis. Selain itu warga desa sedau juga dapat memanfaatkan barang yang ada di rumahnya untuk di sewakan, seperti senter, tikar, kayu, pancing, atau barang-barang lain yang sekiranya dibutuhkan dan dapat berpeluang menghasilkan uang. Bahkan memanfaatkan hoby atau keahlian dalam mengambil gambar juga dapat menjadi peluang kerja yang baru. Dengan memanfaatkan kreativitas maka peluang kerja yang dapat di lihat akan semakin banyak.
Tidak hanya dari masyarakat setempat, pengelola wisata alam gunung juga memberikan fasilitas penyewaan tenda, lapak-lapak untuk berjualan, serta spot perahu.Â
Wisata alam ini sangat bermanfaat bagi wilayah setempat, karena dapat memberikan peluang kerja yang sangat banyak, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada di desa sedau.Â
Pendapatan dari objek wisata alam gunung jae ini sekitar 150 juta per bulan jika cuaca dalam keadaan baik namun pendapatan akan mengalami penurunan akibat cuaca buruk yaitu sekitar 15 juta perbulan. Hasil dari pendapatan tersebut dialokasikan untuk Pokdarwis 65% digunakan untuk menggaji pengelola dan biaya operasional. Sisanya 35% diserahkan ke bumdes untuk dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bentuk bantuan ekonomi bergulir.
Oleh karena itu, keindahan alam gunung jae tidak hanya memanjakan mata, tetapi banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dapat diihat, warga desa sedau yang dulunya hanya bergantung pada penambangan pasir kini telah memiliki Peluang baru untuk mendapatkan sumber pekerjaan yang dapat meningkatkan perekonomian.
Setelah memaparkan sekian informasi, dapat di simpulkan bahwa pengelolaan wisata alam gunung jae oleh pokdarwis bersama masyarakat setempat merupakan contoh sukses dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Meskipun masih banyak hal yang perlu untuk dipelajari dan dikaji lebih lanjut, saya berharap tulisan ini dapat menjadi titik awal bagi kita untuk mendukung dan mencontoh keberhasilan dalam pengelolaan wisata, serta dapat mencontoh dan menerapkannya di daerah lain.
Wabillahitafiq walhidayah wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI