Mohon tunggu...
Fahrurozi aisha
Fahrurozi aisha Mohon Tunggu... Security - Penulis naskah, cerpen, novel, artikel, stand up comedi dll

Putra betawi asli, pernah mengisi artikel olahraga secara rutin di harian Suara Tangsel periode 2010 -2011.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Info Penting tentang Vaksin Sinovac, Efektif atau Tidak?

13 Januari 2021   09:55 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:35 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

*INFO PENTING TENTANG VAKSIN SINOVAC, EFEKTIF ATAU TIDAK ?*

Sebelumnya saya  kasih info tentang vaksin, saya mau sharing sedikit pengalaman pribadi.

Tanggal 27 November 2020, saya mengantar teman ke rumah sakit untuk urusan bisnisnya yang memang bermain di alat kesehatan. Pagi itu saya berangkat dari kantor setelah tugas jaga malam. Memang terkadang di waktu libur saya sering dapat job jadi supir tembak hehehe..

Ternyata teman saya ini berapa hari terakhir memang sedang drop fisiknya, namun karena deadline penjualan harus diselesaikan maka ia terpaksa berangkat kerja. Tubuh saya yang habis jaga malam  ternyata tidak kuat menahan angin yang berhembus sangat kencang sepanjang hari di area parkir rumah sakit.

Singkatnya kami berdua sampai rumah dalam kondisi demam yang sangat tinggi. Sehabis Isya saya langsung minum paracetamol, begitu juga jam dua pagi dan sehabis Shubuh, suhu badan saya langsung turun.

Esoknya habis Dzhuhur saya dapat kabar bahwa teman saya itu hilang kemampuan rasanya dan sedang test swab. Tentu saja saya menjadi parno, namun pikiran dan tubuh saya menolak virus covid sialan itu menyerang saya. Tiga hari saya gempur dengan parasetamol, diselingi vermint  dan minum air lemon hangat tiap pagi dan sore, dan untunglah rumah saya menghadap matahari terbit, apalagi pekerjaan saya memang berpanas-panas ria.

Selama tiga hari itu saya tetap bisa menikmati makan, ngopi, merokok dan suhu tubuh normal. Untuk memastikannya saya ikut test swab, dan hasilnya negatif. Namun teman saya positip covid, dan langsung isolasi mandiri dirumah. (Sekarang sudah sembuh dan nornal kembali ).

Membaca ini otak anda mau protes " Tapi elo OTG, nularin yang lain," Bung ini udah lebih sebulan, istri dan lima anak saya sehat-sehat saja, bahkan saya punya bayi umur 3 tahun yang saat saya libur mulai tidur, mandi, makan bermain bareng sama saya. Dan saya juga sering nongkrong bareng siskamling sama warga komplek  ngumpul di pos yang cuma ukuran 2  lembar triplek, alhamdulillah, mereka semua baik-baik saja sampai sekarang.

Intinya sih saya cerita ini berkait sama vaksin sinovac itu.

Menurut saya dari literatur-literatur kesehatan yang saya baca, bahwa yang menyembuhkan penyakit bukannya obat, tapi tubuh dan otak kita. Bila otak kita menyuruh tubuh kita melawan sampai menang, maka tubuh akan merespon. Obat hanyalah stimulus supaya hormon-hormon tertentu lebih  cepat aktif. ((udah nyambung kan sama cerita saya di atas)

Kalau yang belum nyambung terpaksa saya agak jelasin lagi, saya memang membentuk diri saya dan anak- anak  untuk tidak begitu saja menerima penyakit. Kalau saya merasa deman, saya ambil raket badminton dan pergi ke GOR, begitu juga anak- anak saya, tidak ada alasan sakit-sakit sedikit mereka tidak berangkat ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun